Komunitas

Komunitas Perias Pengantin Jabodetabek Isi Kegiatan dengan Seminar, Lomba, dan Liburan Bersama

Penulis: Yolanda Putri Dewanti
Editor: Lilis Setyaningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komunitas Perias Pengantin (KPP) Jabodetabek menggelar lomba merias model pengantin di Blu Plaza, Jalan Chairil Anwar No.27-36, RT.004/RW.009, Margahayu, Kec. Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022).

TRIBUNTANGERANG.COM, BEKASI -- Di masa pandemi, perias pengantin sangat merasakan imbasnya. Tidak ada yang mengadakan pesta pernikahan. Sehingga mempengaruhi pendapatan.

Kini ketika resepsi pernikahan bisa dilakukan lagi, para perias bisa lagi memperoleh pendapatan.

Suka duka para perias ini terungkap dari  Komunitas Perias Pengantin (KPP) Jabodetabek.

Komunitas identik dengan sekelompok orang yang memiliki hobi atau latar belakang profesi yang sama, salah satunya Komunitas Perias Pengantin (KPP) Jabodetabek.

Berdiri pada tahun 2018, KPP lahir sebagai komunitas yang berupaya untuk mewadahi para penata rias maupun yang hobi merias wajah khususnya rias pengantin.

Anggota yang berasal tak hanya dari dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Namun, ada yang berasal dari Purwakarta dan Brebes.

Kurnia Suliati (32) selaku sekretaris KPP menyebut bahwa awal mulanya komunitas ini terbentuk dari adanya kumpul-kumpul sesama perias.

"Awalnya kumpul-kumpul saja, anggotanya juga masih sedikit. Komunitas ini diketuai oleh bunda Rara. Alhamdulillah, sampai sekarang anggotanya hampir 700 orang," ucapnya saat ditemui di Blu Plaza, Jalan Chairil Anwar No.27-36, RT.004/RW.009, Margahayu, Kec. Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022).

"Beragam ya anggota komunitas kami. Di sini juga kami setiap bulan ada pertemuan sesama perias seperti kopdar gitu, rata-rata di sini juga sudah berumah tangga. Jadi, bunda-bunda semua yang berjuang untuk kebutuhan keluarga," imbuh perias yang biasa disapa Kurnos ini.

Baca juga: Gandeng Komunitas, Anies Baswedan Gelar Lomba Kicau Burung Pra Piala Gubernur DKI 2022

Kurnos menjelaskan komunitasnya ini menjadi salah satu komunitas kecantikan dengan anggota yang banyak.

"Karena anggotanya lumayan banyak , komunitas kami menjadi komunitas besar," imbuhnya.

Selain mengadakan pertemuan sesama anggota, KPP juga rutin mengadakan seminar, lomba, dan liburan bersama.

"Salah satunya hari ini, nanti akan ada seminar terlebih dahulu terus demo merias model, ada hampir 100 lebih anggota dengan membawa model masing-masing dan nanti akan ada lombanya," imbuhnya.

Komunitas Perias Pengantin (KPP) Jabodetabek menggelar lomba merias model pengantin di Blu Plaza, Jalan Chairil Anwar No.27-36, RT.004/RW.009, Margahayu, Kec. Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022). (Tribun Tangerang/Yolanda Putri Dewanti)


Selain itu, Kurnos juga menyebut KPP sendiri untuk saat ini lebih fokus ke tata rias wajah khususnya rias pengantin.

Pembelajaran dilakukan dari satu tempat ke tempat lain misalnya, di restoran kecil atau mal. 

Di sana mereka saling berbagi informasi tentang dunia tata rias wajah yang lagi tren.

Selain itu, tujuan adanya KPP sebagai wadah menjalin pertemanan antar penata rias.

"Kami di sini saling merangkul ya. Maka dari itu saling berbagi informasi tentang adanya peluang pekerjaan khususnya di bidang acara pernikahan yang memang biasanya, peran penata rias amat diperlukan guna membuat penampilan pasangan pengantin terlihat cantik," jelas Kurnos.

Baca juga: Pentingnya Peran Keluarga dan Komunitas dalam Mencegah Stunting


Kurnos juga membagikan keluh kesahnya selama menjadi perias pengantin khususnya saat terdampak pandemi Covid-19.

Bahkan, dirinya pernah dalam sebulan tak memiliki penghasilan sama sekali.

"Pas pandemi itu kan nggak boleh mengadakan acara-acara seperti pernikahan. Biasanya, Sabtu dan Minggu ada orderan ini benar-benar nggak ada sepi sekali," ungkap dia.

"Nggak cuma saya, teman yang lain juga akhirnya beralih profesi. Ada yang jualan lauk matang, terus jualan minuman yang viral-viral ya pokoknya apa saja asalkan halal dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari," tambah dia.

Sebelum pandemi Covid-19, ibu empat anak ini dapat menghasilkan Rp 5.000.000 sampai Rp 7.000.000 per bulan.

"Pas pandemi drastis sekali, bahkan sampai nol ya penghasilannya. Karena kan memang nggak boleh acara-acara gitu. Pas sekarang sudah mulai dibolehkan acara lagi jadi bisa nafas," ucap Kurnos.

Baca juga: Komunitas Lari yang Berasal dari POMG Labschool Kebayoran, Ikut Harus Suka Olahraga

Kedepan, ia berharap anggota KPP bisa sukses bersama dan bisa saling membantu.

"Semoga bisa saling berbagi pelanggan ya, jadi kalau satu perias sudah penuh pelanggannya bisa dibagikan ke perias yang lain," ungkapnya.

Kurnos sendiri memasang tarif jasa merias pengantin menggunakan satu adat mulai dari Rp 2.200.000.

"Iya kami di sini juga bisa sepaket dengan merias orangtua juga ya, harganya nanti bisa dicek di Instagram kami Asheeqa_mua. Terus juga kalau ada yang mau bertanya tentang jasa rias bisa langsung ke Instagram kpp.jabodetabeknew," tuturnya. (m27)