TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA -- Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) sempat disodorkan dua amplop besar oleh staf Irjen Pol Ferdy Sambo paska kematian Brigadir Yosua Hutabarat beberapa waktu lalu.
Namun amplop itu ditolak oleh petugas LPSK karena yang dibutuhkan adalah fakta pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menegaskan, dengan adanya aksi suap kepada LPSK sudah membuktikan ada niatan Ferdy Sambo untuk kondisikan kasus tersebut.
"Ini bukti pengondisian untuk memuluskan cerita rekayasa pembunuhan terhadap Briptu Yosua. Oleh sebab itu, kami mendorong PPATK untuk menelusuri pemberian uang oleh Ferdy Sambo ke pihak-pihak lainnya," katanya Selasa (16/8/2022).
PPATK kepanjangan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Namun terkait adanya guyuran dana ke DPR RI, IPW membantah hal tersebut.
Teguh mengaku, pihaknya sama sekali tidak pernah bicara soal dugaan DPR RI menerima kucuran dana dari Ferdy Sambo.
Baca juga: 3 Kejanggalan Laporan Putri Candrawathi yang Membuat Laporannya Ditolak LPSK
Baca juga: Penyebab Pertengkaran Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Magelang saat Rayakan HUT Pernikahan
Sehingga, dengan pelurusan ini, maka tidak terjadi lagi pengembangan berita yang tidak berdasarkan keterangan yang benar.
"Itu keterangan yang tidak mendasar karena saya tidak pernah mengeluarkan ucapan itu," jelasnya.
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) belum pernah bertemu dan meminta keterangan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi paska kematian Brigadir Yosua.
Putri Sambo menghilang seperti ditelan bumi dan kemunculan pertamanya saat gagal menjenguk Irjen Ferdy Sambo di Kelapa Dua Depok beberapa waktu lalu.
Baca juga: LPSK Menilai Istri Irjen Ferdy Sambo Tengah Dalam Kondisi Trauma dan Stres
Baca juga: Komnas HAM Belum Pernah Bertemu dengan Istri Ferdy Sambo, Keterangannya Sangat Penting
Komisioner Komnas HAM, Khoirul Anam mengatakan, keterangan Putri Candrawathi Sambo sangat penting untuk memastikan kematian Brigadir Yosua.
Sebab, saat peristiwa itu terjadi, dikabarkan Putri berada di dalam ruangan yang sama dan menyaksikan Brigadir Yosua ditembak.
"Proses untuk bu PC, kami sedang berproses untuk menanyakan kapan bisanya dan sebagainya, itu yang sedang berjalan ya," ucapnya di Kompleks Polri Duren Tiga Senin (15/8/2022). (m26)