Bulutangkis

Jelang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, Fajar/Rian Keluhkan Minimnya Waktu Beradaptasi di Lapangan

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhilah
Editor: Ign Agung Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto.

Tokyo Metropolitan Gymnasium bukanlah tempat asing bagi Fajar/Rian.

Mereka pernah bertanding di sini tahun 2018.

"Hall-nya di Jepang ini memang selalu besar dan megah. Khusus di sini kami pernah bertanding tahun 2018. Kami harap lapangan ini membawa keberuntungan," kata Fajar. 

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Rionny Mainaky, mengetahui jelas bahwa anak asuhnya merasa waktu latihan yang didapat masih kurang.

Kendati demikian, ia sudah dapat menyimpulkan bahwa kondisi lapangan yang akan digunakan dalam kondisi yang baik.

"Lapangan pertandingan sangat bagus, atmosfernya megah. Hari ini kita setiap sektor dapat masing-masing 15 menit. Cukup untuk cari-cari kontrol dan feeling pukulan," kata Rionny.

"Kondisi lapangan tadi bagus, sudah pas untuk pertandingan dari angin dan pencahayaan. Tapi kita belum tahu apakah ini settingnya sudah final atau belum karena persiapan lapangan belum selesai," sambungnya. 

Dengan hanya mendapat waktu 15 menit latihan, Rionny menyampaikan bahwa anak-anak asuhnya belum puas.

Tetapi secara garis besar adaptasi sudah baik.

"Memang belum puas hari ini anak-anak. Tapi besok masih ada latihan satu kali lagi. Kita bisa maksimalkan," kata Rionny.

"Secara garis besar saya melihat adaptasi sudah berjalan cukup baik. Besok kita sambung dan semoga lebih baik lagi," tambahnya. (m39)