Tangerang Selatan

INI Sanksi Tegas bagi Pelajar di Tangsel Terlibat Tawuran, akan Ada Program Jaksa Masuk Sekolah 

Sikap tegas ini diambil karena tawuran pelajar di Tangsel kerap menimbulkan korban jiwa.

Penulis: Rafzanjani Simanjorang | Editor: Ign Agung Nugroho
Tribun Tangerang/Rafzanjani Simanjorang
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni menyampaikan bahwa pelajar yang terlibat tawuran akan dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, sekolah-sekolah yang berpotensi pelajarnya terlibat tawuran akan digulirkan program Jaksa Masuk Sekolah (JMS). 

TRIBUNTANGERANG,COM, TANGERANG SELATAN -  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan melalui pihak sekolah, akan memberikan sanksi tegas, yakni dikeluarkan dari sekolah bagi para pelajar yang terlibat tawuran. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni mengatakan, sikap tegas ini diambil karena tawuran pelajar kerap menimbulkan korban jiwa.

 

 

"Kalau tawuran diliput media dan pelaku ditangkap polisi, bukan membuat yang lain jera, melainkan sebaliknya. Kalau hari ini ada tawuran, pasti besoknya akan ada lagi. Jadi kami harus tindakan tegas," katanya.  

Memang dari usia dibilang kenakalan remaja. Tapi kalau sudah bawa senjata tajam, apalagi ada korban jiwa, mau jadi apa anak-anak ini nanti," sambung Deden kepada Tribuntangerang.com, Kamis (17/11/2022).

 

Baca juga: Benyamin Davnie Geram dengan Tawuran Pelajar yang Lukai Seorang Ibu di Ciputat, Ini Pesannya 

 

Menurutnya, fenomena itulah yang mendasari pihaknya membuat konsekuensi pada pelajar yang tawuran.

Lebih lanjut, Deden menjelaskan, selain sanksi tegas, solusi lain yang harus diperhatikan adalah peran orangtua.

Ia pun memberikan pesan pada orangtua,  jangan semuanya diserahkan kepada sekolah.

Sebab, anak di sekolah hanya beberap jam saja, selebihnya lebih lama di luar sekolah. 

 

Baca juga: Sempat Mengaku Korban Begal, Remaja sudah Janjian Ingin Tawuran Diamankan Polsek Pondok Aren

 

"Jadi harus betul-betul berbagi tugas dan berbagi tanggung jawab. Meski tawuran terjadi subuh, jam 02.00 WIB, kan tetap yang dibawa tetap nama sekolah. Padahal sekolah sudah punya strategi pencegahan tawuran, sampai menyisir beberapa radius dari sekolah agar tidak ada kumpul-kumpul. Tapi terbatas juga," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved