Penculikan Anak

Sosok Polisi yang Bebaskan Korban Penculikan di Ciledug, Pernah Ungkap Kasus Sadis di Kalbar

Penulis: Budi Sam Law Malau
Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, menunjukkan foto pelaku penculikan bocah 6 tahun di Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Pelaku pembunuhan yakni suami korban.

Polresta Pontianak di bawah kepemimpinan Komarudin juga pernah mengungkap 27 kasus prostitusi anak sepanjang tahun 2020.

2. AKBP Gunarto.

AKBP Gunarto adalah Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Gunarto merupakan Kapolsek Menteng yang wilayah kerjanya mencakup Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Wilayah Menteng memiliki karakteristik yang khas. Menteng membawahi wilayah hunian para pejabat tinggi di antaranya wakil presiden, pejabat tinggi TNI, mantan pejabat, duta-duta besar negara sahabat, dan yang lainnya.

Wilayah Menteng juga membawahi kawasan perkantoran pemerintah, kantor kedutaan negara-negara sahabat, kantor-kantor perusahaan nasional maupun asing, dan lembaga-lembaga lainnya.

Dinamika masyarakat yang sering dilayani Polsek Menteng adalah aksi unjuk rasa. Aksi-aksi unjuk rasa bisa menyasar kantor pemerintahan, swasta, maupun lembaga asing.

Salah satu kejadian yang viral ketika Gunarto berpangkat Kompol dan menjabat sebagai Kapolsek Menteng adalah aksi unjuk rasa warga asal Afghanistan.
Mereka berunjuk rasa ke kantor lembaga internasional yang mengurusi para pengungsi.

Pada satu kesempatan, Gunarto bersimpuh memohon agar pencari suaka bersama anak-anak mereka tidak tidur di jalan raya di depan kantor UNCHR, 24 Agustus 2021.

Pihak kepolisian terpaksa membubarkan massa karena demo ini menimbulkan kerumunan di tengah penerapan PPKM Level III Jakarta.

Kapolsek Menteng Kompol Gunarto memohon pengunjuk rasa tidak melibatkan anak-anak dalam aksi unjuk rasa.

Pihak kepolisian juga meminta kepada para pencari suaka agar tidak melibatkan anak-anak dalam aksi unjuk rasa di depan kantor UNHCR.

Saat itu, para pencari suaka ini meminta pihak UNCHR dapat segera menerbangkan mereka ke negara ketiga. Mereka mengaku telah hidup tanpa kepastian di Indonesia selama hampir satu dasawarsa.

Mereka meminta diterbangkan ke negara ketiga terlebih negara mereka yaitu Afghanistan dinilai sedang tidak aman dengan adanya penguasaan Afghanistan oleh Taliban.