TRIBUNTANGERANG.COM - Tri Putri Napitupulu (23) wanita yang ditemukan tewas bersama Reynaldi Agustinus Nainggolan pacarnya di kamar hotel Ciputat, Tangerang Selatan bersal dari Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunTangerang.com, Tri Putri Napitupulu (23) wanita berkulit putih itu berasal dari Sei Balai, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

Tri Putri Napitupulu melanjutkan studi Sastra Inggris di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan seusai menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri-1 Sei Balai.

Baca juga: Tri Putri Napitupulu, Wanita yang Tewas bersama Pacarnya di Kamar Hotel Berasal dari Pelosok Sumut

Diketahui, Kabupaten Batubara merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Asahan.

Bila ingin menuju Sei Balai, kampung Tri Putri Napitupulu harus menempuh perjalanan selama empat jam.

Perjalanan menuju kampung mendiang Tri Putri Napitupulu bisa menggunakan transportasi bus, minibus hingga kereta api (berhenti di Lima Puluh, ibu kota Kabupaten Batubara).

Sei Balai merupakan desa sekaligus kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Asahan dan Kabupaten Simalungun.

Dan, sebagian besar luas wilayah ini merupakan perkebunan sawit maupun karet serta pertanian.

Kini nama Sei Balai menjadi tenar setelah diketahui sepasang kekasih yang tewas di hotel itu berasal dari kampung tersebut.

Kabar yang diperoleh TribunTangerang.com, jenazah mahasiswi rupawan ini akan dimakamkan di kampung halaman yakni Sei Balai, Kabupatan Batubara, Sumut.

Baca juga: Hotel Sepasang Kekasih Tewas Tidak Jauh dari Kampus UNPAM, Tempat Tri Putri Napitupulu Kuliah

Postingan Sedih Sahabat.

Adapun korban, Putri Napitupulu dikabarkan berasal dari Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.

Putri Napitupulu juga dikabarkan alumni SMA Negeri 1 Sei Balai tamatan tahun 2017.

Hal itu melihat dari postingan salah satu akun sahabatnya bernama Dewisri.

"Entah bagaimana kabar kalian semua sekarang. Bunda harap kalian semua menjadi orang yang suksek dan bahagia selalu. Banyak banget kenangan gak bisa terlupakan, pertama kerja di situ sudah langsung menjadi orangtua kalian, banyak canda tawa, marah, bahkan air mata.