Bocah 11 Tahun yang Diculik di Kota Tangerang Pulang dengan Kondisi Selamat dan Sehat

Penulis: Gilbert Sem Sandro
Editor: Jefri Susetio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bocah laki-laki berusia 11 tahun yang menjadi korban penculikan pada Minggu (15/1/2023) menceritakan selamat dari penculik saat di bawa ke Bogor

TRIBUNTANGERANG.COM - Bocah berusia 11 tahun berinisial R yang menjadi korban penculikan dipastikan pulang dalam keadaan selamat dan sehat.

Hal itu diketahui, usai R dipulangkan oleh seseorang bernama Dendi Maulana (20) ke kediamannya di Jalan Haji Buang, Cipete, Pinang, Kota Tangerang.

R mengaku, selama diculik dirinya hanya dibawa berputar-putar di wilayah Jabodetabek. Mulai dari Masjid Raya Al-Azhom Kota Tangerang, Monas Jakarta Pusat, hingga ke kawasan Bogor Jawa Barat.

Baca juga: Cerita Bocah 11 Tahun Berhasil Kabur dari Penculik di Malam Hari saat Dibawa ke Bogor

Selama itu, R tidak pernah mengalami tindakan kekerasan secara fisik ataupun secara verbal oleh pelaku.

Pasalnya, selama perjalanan itu R dibawa oleh pelaku penculikan dengan menggunakan sepeda motor dan duduk di belakang pelaku.

"Selama diculik itu, saya enggak pernah dipukul atau dilakukan kekerasan sama si penculiknya sama sekali," ujar R saat diwawancarai Wartakotalive.com, Selasa (17/1/2023).

"Kalau dia ngancam saya juga enggak pernah teriak atau ngebentak, suaranya biasa aja, tapi bikin takut," sambungnya.

Hanya saja, selama perjalanan sejak siang hingga dinihari tersebut, R hanya diberi minum satu kali dan tidak pernah diberi makan.

Oleh karena itu, saat ditemukan kondisi R terlihat gemetar ketakutan dengan wajah yang terlihat pucat.

"Mulai dari siang itu, saya cuma dikasih minum sekali doang, kalau makan enggak ada sama sekali," kata dia.

Pernyataan dari R tersebut, dibenarkan oleh sang ayah, yakni Abas. Ia mengatakan, setelah melihat puteranya itu pulang, hal yang pertama kali dilakukan adalah memastikan tubuh R dalam kondisi sehat.

Selain itu, ia juga langsung melihat alat vital R, guna memastikan tidak adanya aksi pelecehan-pelecahan seksual yang kerap terjadi pada anak di bawah umur.

"Iya Alhamdulillah anak saya pulang dalam kondisi sehat dan selamat, tanpa ada tanda-tanda kekerasan apapun," tambah Abas.

"Karena begitu dia sampai ke rumah, saya langsung tanya diapain sama penculik, untuk memastikan saya suruh dia buka baju sama celana, takutnya ada tindakan pelecehan seksual," ungkapnya.

Kendati demikian, guna memastikan kondisi R kembali pulih, pihak kepolisian tetap melakukan pendampingan terhadap R.

Pendampingan dilakukan dengan mengerahkan tim dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.

"Unit PPA dan P2TP2A tetap kami kerahkan, supaya bisa memulihkan kembali kondisi psikologis dari anak ini," terang Zain.

Zain pun memastikan, pihaknya masih terus mendalami kasus penculikan tersebut, guna memburu pelaku penculikan anak di bawah umur itu.

"Kami masih terus mendalami kasus ini, untuk dapat mengungkap identitas pelaku penculikan anak tersebut," jelas Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun berinisial R menjadi korban penculikan, pada Minggu (15/1/2023) lalu.

Siswa yang duduk di kelas 5 bangku Sekolah Dasar (SD) itu diculik saat tengah memulung barang bekas sekira pukul 14.00 WIB.

R pun menceritakan peristiwa kelam yang dialaminya itu kepada Wartakotalive.com saat ditemui di kediamannya di di Jalan Haji Buang, Cipete, Pinang, Kota Tangerang.

Semua bermula ketika R tengah mengumpulkan barang bekas bersama dua teman sebayanya di kawasan perumahan Banjar Wijaya, Kota Tangerang.

Tiba-tiba seorang pria dewasa dengan mengenakan atribut ojek online dan mengendarai sepeda motor Honda Beat berwarna abu-abu datang menghampiri mereka.

Pria yang diperkirakan berusia 50 tahun itu meminta bantuan untuk membawa koper dari salah satu gudang di kawasan Modernland, Kota Tangerang.

Karena postur tubuh R lebih besar dibanding dengan dua temannya, R pun dipilih agar ikut, sambil memberi iming-iming upah sebesar Rp 150 ribu apabila dapat membantunya.

Namun bukannya berangkat menuju tempat tujuan, R justru dibawa oleh pelaku berputar-putar ke berbagai tempat, mulai dari Masjid Raya Al-Azhom, Kota Tangerang, Monas, Jakarta Pusat, hingga ke kawasan Bogor, Jawa Barat.

"Saya awalnya lagi nyari rongsokan sama teman-teman, terus ada orang datang minta bantuan dan dijanjiin mau dikasih uang Rp 150 ribu," ujar R kepada Wartakotalive.com.

"Awalnya dia bilang cuma ke Modernland, tapi taunya saya dibawa ke Masjid Al-Azhom, Monas, sampai ke Bogor," sambungnya.

Saat dibawa ke lokasi pertama yakni Masjid Raya Al-Azhom, R diancam oleh pelaku untuk mengikuti perkataannya agar tidak berteriak meminta tolong ataupun menangis.

Takut dengan ancaman tersebut, R pun mengangguk turut kepada si pelaku penculikan. Hal itu terjadi, sampai ia dibawa ke kawasan Khusus Ibukota DKI Jakarta.

"Dia ancam saya supaya jangan teriak, karena takut saya jadinya diam saja enggak berani membantah," kata dia.

Hingga akhirnya saat tengah berada di wilayah Rumpin, Bogor, R memberanikan diri untuk kabur dari sang penculik, pada Senin (16/1/2023) dinihari, sekira pukul 00.30 WIB.

Saat itu, pelaku penculikan mengaku hendak buar air kecil dan meminta R duduk manis di sepeda motor miliknya.

Namun ternyata, R melihat bahwa pelaku tidak demikian, melainkan menelepon seseorang melalui telepon seluler.

Mengetahui ia tidak dipantau di tambah kondisi gelapnya malam, R memutuskan untuk lari dari penculik dan bersembunyi di salah satu warung.

Warung tersebut berada di seberang jalan yang berlawanan saat R dibawa oleh pelaku.

Benar saja, tidak lama kemudian pelaku penculikan kembali ke sepeda motor miliknya dan menemukan R tidak berada lagi disana.

"Saya bisa kabur dari penculik itu waktu di Bogor, dia (penculik) bilang mau pipis dan saya disuruh tunggu, tapi ternyata dia itu teleponan bukan pipis. Saat itu saya beranikan diri buat turun dari motor dan kabur terus ngumpet di warung pinggir jalan," ungkapnya.

"Saya bilang ke yang punya warung buat numpang ngumpet, yang punya warung jawab iya-iya doang, karena lagi ada yang beli," sambungnya.

Setelah mencoba mencari R beberapa saat, akhirnya pergi meninggalkan lokasi dan R terbebas dari pria yang tega menculiknya itu.

Mengetahui situasi telah aman, R pun keluar dari warung yang jadi tempat persembunyiannya itu.

Selanjutnya, R berteriak meminta tolong kepada setiap pengendara yang melintas sambil menyusuri jalan.

Hingga akhirnya datang seorang pengendara motor, yakni Dendi Maulana (20) yang baru pulang bekerja, menyelamatkan R.

"Setelah penculiknya pergi, saya keluar dari warung terus jalan ke arah berlawanan dari si penculik. Saya teriak 'minta tolong' sama truk-truk besar, tapi sampai 5 mobil truk enggak menghiraukan saya," katanya.

"Terus ada abang-abang yang bawa motor datang nanya ke saya kenapa, terus saja jawab 'tolong, saya dicuilik', terus dia bawa saya ke rumahnya," terang R.

Baca juga: Selama Sepekan 213 Pelanggar Lalu Lintas Terekam Kamera ETLE Pertama di Kota Tangerang

 

Selanjutnya R pun dibawa oleh Dendi Maulana ke rumahnya untuk diselamatkan. Melihat kondisi R yang bergetar lemas dan wajah pucat, ia pun memberi makan R dan memberi baju untuk diganti dan beristirahat.

Dan R akhirnya bisa kembali pulang ke rumahnya bertemu ke dua orang tua, usai diantar oleh ayah Dendi Maulana menggunakan sepeda motor.

Setibanya di rumah sekira pukul 08.00 WIB, R langsung disambut tangis bahagia oleh kedua orangtuanya dan seluruh anggota keluarga.

"Saya diantar pulang sama orang yang nolong saya sekira pukul 06.30 WIB dan sampai di rumah jam 08.00 WIB," ucapnya.

"Saya senang banget bisa pulang ke rumah dan enggak dibawa sama si penculik itu, saya takut banget kalau ingat itu," tutup R.

(m28)