Adapun objek yang terbakar berawal dari pipa bensin pertamina yang diduga akibat sambaran petir.
Baca juga: Dulu Dinobatkan Terminal BBM Terbaik Dunia dan Terpenting di Indonesia Kini Depo Plumpang Terbakar
Penjelasan Kapolri
Kebakaran hebat Depo Pertamina Plumbang, Jumat (3/5/2023) malam mengakibatkan belasan orang meninggal dunia.
Data terbaru yang dihimpu TribunTangerang.com ada 19 orang meninggal dunia.
Belasan korban meninggal dunia ini berada di RS Polri Kramat Jati. Dan, nama-namanya sudah berhasil diindentifikasi.
Sedangkan korban luka mencapai puluhan orang yang dirawat diberbagai rumah sakit.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, tim gabungan masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara.
"Tim sedang bekerja. Untuk mendalami, kita akan menanyakan kepada saksi-saksi yang diperlukan. Apakah itu dari masyarakat, depo, atau dari ahli," ujarnya ketika meninjau di posko pengungsian, Sabtu (4/3/2023).
Buntut dari insiden ini, ada 19 orang meninggal dunia.
"Jadi korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17. Lalu jenazah yang ditemukan hari ini (dua orang), jumlahnya 19," ujar Penganggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno.
Sejarah Depo Pertamina Plumpang
Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara terbakar, Jumat (3/5/2023) malam.
Akibatnya, 19 orang dikabarkan tewas dalam musibah kebakaran itu.
Jauh sebelum Depo Pertamina Plumpang terbakar pernah dinobatkan sebagai terminal BBM terbaik di dunia.
Dikutip dari laman Pertamina, Depo Pertamina Plumpang pertama kali beroperasi pada 1974.