Keluarga Tunggu Jenazah Pratu Miftahul Dibawa Pulang ke Pacitan, Almarhum Tinggalkan Anak 2 Tahun

Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pratu Miftahul Arifin, prajurit TNI yang gugur di Papua meninggalkan seorang istri dan anak berusia 2 tahun. Pihak keluarga Miftahul Arifin di Pacitan sudah menerima kabar duka tersebut, Senin (17/4/2023).

Kronologi

Pratu Miftahul Arifin gugur dalam tugas di Papua.

Dia terkena tembak dan jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga.

Mabes TNI menyatakan, informasi yang diterima dari lokasi masih sangat terbatas karena terkendala cuaca hujan dan berkabut.

"Namun demikian upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," ujar Kapuspen TNI.

Peristiwa penyerangan itu berawal ketika prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT sedang melaksanakan tugas di wilayah Kabupaten Nduga, Papua.

Satgas TNI tersebut mencari pilot Susi Air yang disandera KKB Papua. Pada satu titik, para prajurit TNI diserang dan ditembaki oleh KKB Papua.

Serangan yang menewaskan Pratu Miftahul Arifin tersebut diklaim oleh kelompok Egianus Kogoya.

Mereka menyatakan menembak sembilan anggota TNI dan merampas senjata para prajurit NKRI tersebut.

Namun klaim ini dibantah oleh TNI. 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id