Mudik Lebaran

Ini Langkah Angkasa Pura II Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Mudik di Bandara Soekarno-Hatta

Penulis: Gilbert Sem Sandro
Editor: Jefri Susetio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang terus meningkat pada H-1 Hari Raya Idul Fitri.

TRIBUNTANGERANG.COM - Angkasa Pura (AP) II sudah menyiapkan berbagai startegi untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada arus mudik dan balik di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Satu di antaranya dengan mengoperasikan kembali Terminal 1-B Bandara Soekarno-Hatta.

Executive General Manager KCU Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana mengatakan, pengoperasian Terminal 1B dilakukan, untuk mengantisipasi tingginya penumpang pada arus mudik Lebaran 2023.

Baca juga: Ketua DPC PDI Perjuangan Tangsel Bilang Usung Ganjar Pranowo di Hari Baik Seperti Dapat THR

Pasalnya, pada Idul Fitri 1444 H merupakan hari raya pertama yang diizinkan pemerintah untuk melakukan aktivitas mudik tanpa adanya penerapan protokol kesehatan Covid-19.

"Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta siap beroperasi pada saat nanti dalam kondisi dibutuhkan apabila terjadinya lonjakan penumpang," ujar Dwi Ananda Wicaksana saat diwawancarai Wartakotalive.com, Minggu (16/4/2023).

Nantinya, Terminal 1B akan dioperasikan apabila pergerakan penumpang di Terminal 1A telah melewati batas maksimal dengan jumlah 25 ribu penumpang dalam satu hari.

Jumlah tersebut ditentukan, sesuai dengan threshold (ambang batas) yang telah disepakati pihak Bandara Soekarno-Hatta dengan Angkasa Pura II.

"Berdasarkan kordinasi dan kesepakatan dengan maskapai Super Air Jet yang flightnya tertinggi di Terminal 1A, tentunya Terminal 1B dapat dibuka dan dioperasikan untuk melayani penumpang jika sudah melewati batas threshold," kata dia.

"Jadi dibuka atau tidaknya (Terminal 1B) itu tergantung tren jumlah penumpang, apabila pergerakan penumpang sudah mencapai 25 ribu dalam satu hari," ujarnya.

Dwi juga menambahkan, pihaknya telah menyiapkan mesin penanganan bagasi otomatis atau baggage handling system (BHS) di Terminal 1 hingga 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Pasalnya, sistem BHS di Terminal 1 dan 2 memiliki penanganan yang berbeda dengan Terminal 3.

"Memang berbeda sistem, untuk Terminal 1 dan 2 kita masih menggunakan semi BHS, dapat dipastikan keandalannya bergantung pada konveyornya dan X-ray yang telah dipastikan beroperasi dengan baik," katanya.

Sementara untuk sistem BHS di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang memiliki bagasi untuk penumpang jauh dengan posisi parkir pesawat, membuat pihak AP akan melaksanakan metode percepatan dalam menangani pengambilan bagasi.

"Kita berkoordinasi dengan beacukai kemudian dengan ground handling dan airline untuk melakukan metode percepatan," ucapnya.

Baca juga: Megawati Soekarnoputri Beri Mandat 2 Anaknya untuk Menangkan Ganjar Pranowo Sebagai Presiden

"Contohnya kita sudah dapat kesepakatan ketika tas atau bagasi sudah berputar sebanyak 3 kali di konveyor, maka ground handling wajib menyusun tas itu di lantai, sehingga tidak mengganggu flight berikutnya yang akan menggunakan itu sendiri," ujarnya.

Halaman
12