Anak Perwira Polisi Aniaya Mahasiswa

Profil AKBP Achiruddin Hasibuan, Mantan Kasat Narkoba Polresta Deliserdang, Viral Kasus Penganiayaan

Editor: Jefri Susetio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kediaman AKBP Achiruddin Hasibuan digeledah penyidik Polda Sumut, Rabu (26/4/2023). Pengeledahan rumah AKBP Achiruddin Hasibuan itu buntut dari pengembangan kasus penganiayaan.

TRIBUNTANGERANG.COM - Nama AKBP Achiruddin Hasibuan belakangan ini menjadi perbincangan setelah kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya viral.

AKBP Achiruddin Hasibuan selama ini berkiprah pada unit narkoba. Bahkan, pernah menjabat sebagai Kasat Narkoba Polresta Deliserdang.

Akan tetapi, ia kini dipecat dari jabatannya sebagai Kaur Bin Ops Satuan Narkoba Polda Sumut.

Baca juga: Dukungan untuk Ganjar Pranowo Makin Ramai, PPP, Hanura dan PSI Nyusul PDIP Berjuang di Pilpres 2024

Pemecatan itu dilakukan setelah viral video Aditya Hasibuan, anaknya melakukan penganiayaan terhadap seorang mahasiswa pada Desember 2022.

KARIER

Karier AKBP Achiruddin Hasibuan sudah cukup malang melintang di dunia kepolisian tanah air.

Achiruddin pernah menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Deli Serdang dan Panit I Unit Sub Dit II Ditnarkoba Polda Sumut.

Saat ini, ia menjabat sebagai Kaur Bin Ops Satuan Narkoba Polda Sumut.

VIRAL

AKBP Achiruddin Hasibuan terseret dalam kasus penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan, anaknya.

Aditya melakukan penganiayaan terhadap seorang mahasiswa bernama Ken Admiral pada 21 Desember 2022 dan 22 Desember 2022 di Medan.

Saat Aditya melakukan penganiayaan, AKBP Achiruddin Hasibuan berada di tempat kejadian perkara (TKP).

Ia diduga diam saja dan menghalangi seorang pemuda yang ingin melerai penganiayaan tersebut.

Terkait kasus penganiayaan tersebut, Polda Sumut menetapkan Aditya Hasibuan sebagai tersangka.

Selain itu, AKBP Achiruddin Hasibuan dicopot dari jabatannya dan ditempatkan di tempat khusus (Patsus).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, AKBP Achiruddin Hasibuan terbukti bersalah dan melanggar kode etik sesuai Pasal 13 huruf M Peraturan Kepolisian No.7/2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri.

Konferensi pers tersebut dilaksanakan di Mapolda Sumut pada 25 April 2023.

Pernah Ngamuk di Rumah Orangtua Ken Admiral

Ternyata AKBP Achiruddin Hasibuan pernah mengamuk di rumah orangtua Ken Admiral.

Hal ini disampaikan, Elvi Indri, ibu kandung dari Ken Admiral.

"Kebetulan pernah Bapak Achiruddin datang ke rumah kami tanggal 29 Desember 2022. Tetapi, sampai di sana mungkin Pak Achiruddin emosi jadi akhirnya ribut di rumah saya," ujarnya kepada media, Rabu (26/4/2023).

Ia menceritakan kala itu kedatangan dari AKBP Achiruddin ke rumahnya untuk meminta maaf. Dan, menawarkan perdamaian setelah anaknya melakukan penganiayaan pada Desember 2022.

Akan tetapi, upaya perdamiaan itu menuai jalan buntu, AKBP Achiruddin Hasibuan marah-marah.

Bahkan, melontarkan kalimat kasar yang tak pantas dan tak enak didengar.

"Ya tidak ada rasanya perdamaian lagi, karena seharusnya Pak Achiruddin jangan marah-marah kan pak di rumah saya. Akhirnya ribut, bicaranya mulai kotor, akhirnya ya tidak ada apa-apa," katanya.

Elvi menjelaskan, mulanya Zulkifli suami dari Elvi bilang tidak terima atas perbuatan Aditya kepada anaknya.

Tapi, Achiruddin malah membalas hal tersebut dengan mengatakan ketidakterimaanya dengan bahasa kasar.

"Suami saya bilang, anak saya baru pulang sekolah, belum pun saya jumpa, begitu saya jumpa udah hancur mukanya, gak bisalah saya terima pak. Baru pak Achiruddin bilang, saya juga gak bisa terima anak saya kok dik***ol-k****lin, di situ langsung jadi panas, akhirnya ributlah di situ, suami saya pergi, pak Achiruddin balek (meninggalkan rumahnya)," kata Elvi menceritakan suasana saat AKBP Achiruddin mendatangi kediamannya.

Akibat kejadian tersebut, hingga hari ini, keluarga korban tidak menerima itikad baik ataupun permintaan maaf dari pelaku penganiayaan.

Ketika ditanya apakah keluarga korban mendapat intimidasi dari pelaku, Elvi mengaku tidak mendapatkan hal tersebut.

Baca juga: Update Kasus AKBP Achiruddin Hasibuan, Penyidik Cari Senjata yang Ditodongkan ke Kepala Mahasiswa

Sambil menangis, Elvi mengucapkan terima kasih kepada Polda Sumut atas kinerja yang membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan keluarga.

"Sesudah itu, kami berharap dari Polrestabes, mungkin di Polrestabes lama ya, sampai akhirnya kami bermohon melapor ke Polda Sumut," ujarnya.

"Terus terang di Polda hanya 15 hari, Alhamdullilah, ini luar biasa loh. Karena bapak liat sendiri videonya kan pak, kek manalah dipijaknya anak saya, kalaulah itu anjing pak gigit kita, sudah ampun-ampun pasti itu ditolong loh pak," kata Elvi sambil menangis.

"Untung anak saya enggak meninggal pak," ucapnya sambil menangis histeris.

 

Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/YUSTICA)