Dikutip dari Tribun Banyumas seorang warga sekitar lokasi kejadian, Hidayat mengungkapkan bahwa sebelum masuk jurang, bus sudah dinyalakan untuk memanaskan mesin.
Bus yang membawa rombongan jamaah ziarah asal Tangerang tersebut hendak pulang atau meninggalkan Guci.
Saat itu sopir tidak berada di kemudi ketika peristiwa kecelakaan terjadi.
Diduga sopir tengah ngopi hingga bus berjalan sendiri di posisi turunan.
Diduga sopir menyalakan mesin dan hanya mengganjal ban bus dengan batu.
"Bus di-panasi (memaskan mesin), penumpang sudah naik, sopir lagi ngopi. Tidak tahu di-hand rem atau tidak. Tapi ada ganjal. Sepertinya bus lompat lewati ganjal (terus melaju) dan masuk jurang," kata Hidayat kepada TribunBanyumas.com, Minggu.
Hingga akhirnya, bus melaju karena jalan yang menurun.
Bus melaju hingga mendekati jurang dekat jembatan dan terbalik beberapa kali.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBanyumas.com, bus besar berwarna merah terjun ke jurang dan terguling di sungai dekat Pasar Wisata Guci.
Baca juga: Bus Peziarah Asal Tangsel Masuk Jurang di Guci, Wali Kota Bersama Rombongan Langsung ke Lokasi
Bus tersebut terus melaju hingga terguling di jurang dengan dasar sungai.
Lokasi tergulingnya bus berada di dekat area parkir atau dekat jembatan di bawah Pasar Wisata Guci.
Diduga ada 50 penumpang saat bus terguling.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, saat ini korban telah dibawa untuk dilakukan pengobatan di Puskesmas terdekat.
Pihaknya akan mengabarkan lebih lanjut terkait kronologi dan jumlah korban.
(Raf)