Ia menilai bahwa ada efisiensi yang dihadirkan melalui implementasi E-SEP.
“Kami melihat dampak yang timbul dari implementasi E-SEP ini adalah efisiensi waktu dan biaya. Contohnya seperti penggunaan tinta dan kertas untuk mencetak SEP. Selain itu, hal ini sejalan dengan prosedur yang dijalankan di rumah sakit kami yaitu pengaplikasian sistem rekam medis berbasis digital, sehingga peningkatan mutu sudah pasti akan meningkat. Harapan kami kedepannya adalah proses administrasi sifatnya adalah paperless,” katanya.
Erin menambahkan jika simplifikasi alur pelayanan kesehatan akan memudahkan peserta dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan.
Baca juga: Terdaftar Puluhan Tahun, Sumirah Rasakan Peningkatan Kualitas JKN saat Berobat di Rumah Sakit
Dengan alur layanan yang lebih singkat, maka masyarakat tidak ragu untuk berobat saat kondisi sakit.
Hingga saat ini, Ciputra Hospital terus berupaya dalam mengedukasi peserta untuk memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN, khususnya fitur antrean online.
Ia berharap melalui pemanfaatan ini dapat mengurai antrean di rumah sakit.
“Kami terus mengajak masyarakat untuk memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN. Hal ini merupakan bentuk komitmen dari Ciputra Hospital dalam transparansi kepada peserta JKN, khususnya ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. Di samping itu, fokus lainnya adalah penggunaan antrean online untuk mengurai antrean. Karena, kami melihat bahwa pemanfaatannya masih rendah yang menyebabkan peserta datang jam 6 pagi hanya untuk mengambil nomor antrean sementara loket pendaftaran belum dibuka,” tutur Erin.
Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
(*)