Menurutnya, bocah SD itu mencuri uang dengan besaran Rp 50 ribu sampai Rp 200 ribu.
“Ya, ternyata dia sudah melakukan hubungan seksual, dua wanita satu laki. Dia bayar, karena si anak laki ini sudah mempelajari (cari keuntungan). Kejahatan inikan dipelajari ya,” kata dia.
Menurutnya, anak perempuan itu awalnya adalah korban.
Namun, akhirnya ia menjadi pelaku.
Hanifah Hasna mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, terutama adalah lingkungan.
“Jadi ternyata si anak perempuan ini awalnya korban yang berakhir jadi pelaku. Dia sudah merasakan, buktinya dia menikmati itu semua. Jadi ketika diinterview lanjutan, kok bisa ya padahal orang tuanya orang tua terpelajar,” kata Hanifa.
“Mereka tinggal di daerah anomi yang tidak ada norma. Biasanya di kampung yang rumahnya berdekatan sekali. Sehingga terbiasa mendengar tetangga mengeluarkan kata-kata kasar, mendengar tetangga berantem, itu biasa. Itu daerah anomi. Tapikan potret masyarakat kita,” jelasnya.
Padahal, ibunya ternyata bukan orang yang enggak tahu apa-apa.
"Ibunya ini paham parenting dan melarang anaknya menggunakan gadget," kata dia.
Namun, sambun dia, sang ibu lupa ternyata anaknya ini menyerap dari luar.
"Misalnya dari temannya yang nonton gadget, dan yang ditonton itu tenyata vdeo seperti itu," terangnya.
"Kejahatannya sebenarnya sama kaya jaman dulu, kemasannya ajah beda. Namun sekarang itu informasinya jadi lebih banyak dan mudah diakses dengan gadget," ujarnya.
Baca juga: Putri Ariani Trending Twitter, Jadi Perbincangan Setelah Penampilan Apik di Americas Got Talent
Kisah Nenek 70 Tahun Jadi PSK
Sebelumnya juga viral kisah nenek 70 tahun jadi PSK dan pelanggannya anak SD.
Dokter Dewi Inong Inara mengungkap hal itu saat jadi bintang tamu di kanal YouTube Macan Idealis.