"Jadi untuk memindahkan dan mengubah posisi (Fajri) kita butuh beberapa orang," kata Lies.
Kesulitan lain pun juga dialami yaitu sulitnya jarum suntik untuk menembus kulit Fajri yang menebal akibat obesitas.
Lies bilang pihaknya pun sampai membeli alat khusus yang tidak tersedia di RSCM untuk penyuntikan cairan ke tubuh Fajri.
"Karena menembus otot yang begitu tebal untuk mencari pembuluh darahnya," katanya.
"Kemudian panjangnya juga dan ternyata memerlukan beberapa alat khusus yang kami harus beli secara tersendiri di luar dari persediaan yang kita punnya untuk orang normal," ujarnya.
Baca juga: Dinasti Politik Keluarga Ratu Atut Chosiyah Selama Menjabat Gubernur Banten, Nama dan Jabatannya
Sempat Sulit Dievakuasi, Petugas Gunakan Forklift
Sebelumnya, sosok Fajri viral melalui sebuah video saat dirinya dievakuasi oleh petugas dan sejumlah warga.
Pada saat akan dievakuasi, pintu rumah Fajri yang berlokasi di Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang pun dijebol oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dibantu warga.
Bahkan, untuk mengangkat tubuh Fajri ke sebuah mobil pikap butuh alat bantu berupa forklift.
Adapun evakuasi terhadap Fajri merupakan permintaan warga agar yang bersangkutan dirawat di rumah sakit usai memiliki bobot mencapai 300 kilogram.
Hal ini disampaikan Kepala UPT BPBD, Ciledug, Mulyadi.
"Kita mendapat laporan dari warga kemudian langsung melakukan evakuasi," katanya.
"Ternyata saat sampai ke lokasi jalan ke rumah pria tersebut sempit dan beban tubuhnya pun terlalu besar," ujar Mulyadi, Kamis (8/6/2023) dikutip dari Tribun Tangerang.
Evakuasi terhadap Fajri pun membutuhkan waktu dua jam untuk selanjutnya dirawat ke RSUD Tangerang.
"Butuh waktu 2 jam, karena kita nyari alat buat bongkar pintu dan forklift untuk bongkar pintunya agar bisa lewat," katanya.