Solusi Bupati Pangandara Soal Guru 'Makan' Uang Siswa SD: Dicicil sampai Akhir Tahun Selesai

Editor: Jefri Susetio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan sudah membuat tim khusus untuk mengatasi polemik pengembalian uang tabungan siswa SD di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

"Kesulitan ini, diakibatkan oleh faktor ekonomi dan uang yang ditabungkan di SD tidak cair," kata Jeje.

Mengutip TribunJabar.id, pendataan tersebut untuk diberikan bantuan perlengkapan sekolah bagi para korban.

"Misalkan, di SMP mereka harus membeli atau membayar apa, tapi dia enggak punya, tentu itu kita akan bantu," ujarnya.

Sebelumnya, ada siswa bernama Ibrahim Alkilipi, mantan siswa lulusan SDN 2 Kondangjajar yang belum bisa beli seragam karena uang tabungannya belum dikembalikan.

Ibrahim kini melanjutkan sekolah di MTS di Kondangjajar.

Namun, hingga kini ia belum memiliki seragam sekolah dan baju olahraga, karena tabungannya belum kembali.

Sejak duduk di bangku SD, Ibrahim diajarkan ibunya untuk berhemat.

Dan belajar menabung, mengingat kondisi keuangan keluarganya yang tak seberuntung kondisi ekonomi keluarga lainnya.

Ibunda Ibrahim, Armilah (57) bekerja sebagai buruh serabutan dengan upah Rp40 ribu per hari, dan Ibrahim seorang yatim.

"Hampir setiap hari anak saya menabung. Nominalnya tidak besar, kalau nabung paling sebesar Rp 5 ribu," ujar Armilah kepada Tribunjabar.id di rumahnya, Jumat (30/6/2023) pagi.

Ibrahim juga terkadang menabung dari uang yang diberikan saudara dan tetangga dekatnya.

"Kebetulan, kan, kalau disuruh apa saja dia pasti mau. Tetangga mungkin pada kasihan," kata Armilah.

Armillah berujar, celengan milik Ibrahim juga sudah digunakan untuk biaya wisuda SD.

Baca juga: Ditanya Perselingkuhan Adiknya, Raffi Ahmad Irit Bicara, Sekadar Minta Doa dan Terimakasih

 

"Celengan sudah dibongkar, uangnya buat kebutuhan biaya kelulusan wisuda. Tapi, kalau di SD sekarang malah belum cair. Padahal, buat beli seragam sekolah," ujar Armilah.

Halaman
123