Apresiasi Pelayanan di Faskes, Fara Senang Manfaatkan JKN

Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fara Agis (21), peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2019 dari perusahaan tempat sang ayah bekerja.

TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) benar-benar dirasakan Fara Agis (21) dan keluarganya.

Fara Agis peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang sudah terdaftar sejak tahun 2019 dari perusahaan tempat sang ayah bekerja.

Fara mendapatkan memberikan kesan yang sangat baik atas pelayanan kesehatan yang ia terima di fasilitas kesehatan (faskes).

Berobat menggunakan JKN membuatnya merasa puas ketika sang ibu menjalani tindakan operasi miom setahun yang lalu.

Melalui Program JKN, ia dan keluarga tidak merasa khawatir akan biaya tindakan operasi miom yang dialami ibunya tersebut.

"Menjadi peserta JKN sudah sejak 2019 dan terdaftar sebagai peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) dengan hak kelas rawat kelas satu," ujar Fara di Tigaraksa, Selasa (20/6/2023).

"Manfaat Program JKN benar-benar kami rasakan ketika Ibu saya terdiagnosa miom tahun lalu," ungkap dia.

"Awalnya ibu saya mengira kalau dirinya sedang hamil. Tetapi setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ternyata didiagnosa penyakit miom yang sudah berukuran 5 cm dan harus segara dilakukan operasi," kata Fara.

"Saat itu kami bersyukur semua tenaga medis sangat komunikatif sehingga informasinya tersampaikan dengan jelas dan pengurusan administrasinya jadi lebih mudah," papar Fara.

Operasi pengangkatan miom dilakukan di Metro Hospital. Fara mengungkapkan pelayanan administrasi di rumah sakit sangat mudah dipahami oleh peserta. Pelayanan kesehatan yang diberikan juga tidak ada perbedaan dengan pasien umum, serta fasilitas yang didapatkan saat rawat inap sudah sesuai dengan hak peserta.

Fara menjelaskan saat itu hanya ada sedikit waktu tunggu sebelum pasien masuk ke ruang rawat. Namun, ia memahami jika hal tersebut merupakan kejadian yang wajar mengingat saat itu peserta yang datang cukup banyak.

"Alhamdulillah pelayananannya mudah, keluarga mengurus administrasi juga tidak bingung karena petugas rumah sakit sangat komunikatif, jadi kita tidak perlu bolak balik ke rumah sakit untuk memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Mulai dari dokter, perawat dan petugas lainnya yang menangani ibu saya juga sangat baik, ramah dan responsif," paparnya.

"Walaupun butuh waktu sedikit untuk bisa masuk ke ruang rawat inap, namun tidak mengurangi rasa bersyukur kami karena saat ibu saya menunggu di ruang IGD tetap dipantau dengan aman oleh tenaga medis dan segala kebutuhan segera ditangani,’’ tutur Fara.

Fara juga menambahkan bahwa pelayanan kesehatan juga dapat mempengaruhi kondisi pasien. Menurutnya, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang baik akan mempercepat kondisi kesehatan pasien.

Pasien akan menganggap bahwa informasi yang disampaikan oleh dokter adalah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan sehingga peran dokter sangat memengaruhi proses pemulihan pasien.

Halaman
12