Polisi Tembak Polisi

Orang Tua Bripda Ignatius Minta Pelaku yang Menewaskan Anaknya Dihukum Mati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

keluarga Ignatius Dwi Frisco Sirage di Bandara Soekarno-Hatta

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Keluarga Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage tiba di bandara Soekarno Hatta, pada Senin (31/7/2023) malam, untuk memenuhi panggilan polisi terkait gelar perkara atas kasus yang menimpa Ignatius Dwi Frisco.

Seperti diketahui jika Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage menghembuskan nafas terakhir usai ditembak rekannya sesama polisi di Bogor, pada Minggu (23/7/2023) lalu.

Y. Pandi, Ayah korban dalam kesempatan itu menyampaikan agar penegak hukum transparan apa yang membuat anaknya tewas.

Bahkan pihak keluarga pun juga meminta agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.

"Kami minta agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Keluarga besar kami mengharapkan hukuman mati," katanya.

Kata Pandi hukuman tersebut sesuai dengan perbuatan pelaku.

Keluarga sendiri mengenal putra mereka sebagai sosok yang tak pernah mengeluh akan tugas.

"Dia selalu happy, enjoy dan senang dengan tugas yang ia hadapi. Komunikasi kami terakhir jam 20.00 malam sebelum kejadian. Almarhum ada video call," ucapnya.

Kata-katanya menyuruh orang tua istirahat.

"Itu terakhir," katanya.

Pihaknya sendiri telah menyerahkan bukti-bukti kepada kuasa hukumnya untuk mendapatkan keadilan atas meninggalnya putra mereka. 

Bukan Pertengkaran

Tewasnya Bripda Ignatius diklaim oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri bukan karena pertengkaran seperti kabar yang beredar.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan jika tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage karena ada kelalaian.

"Tidak benar ada penembakan. Tidak ada (pertengkaran)," ujar Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, dalam keterangannya, Kamis (27/7/2023).

Halaman
12