Disinggung soal duduk perkara atas keributan itu, Kombes Irwan mengaku, masih akan melakukan penyelidikan. "Iya masih lidik dulu," katanya.
Terpisah, Wakapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Andy Soelistyo menyebut, baru mengetahui kejadian tersebut.
Pihaknya berjanji bakal mengecek kebenaran informasi yang beredar di media sosial tersebut.
"Nanti kita cek," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun.
Tribun juga berusaha mengkonfirmasi ke pihak Pemuda Pancasila Kota Semarang terkait insiden tersebut.
Namun sejauhini belum ada tanggapan.
Perusakan empat posko Pemuda Pancasila (PP) dilakukan puluhan orang pada Jumat (4/8/2023) dini hari.
Dari empat lokasi tersebut, tiga di antaranya merupakan markas Pemuda Pancasila.
Para pelaku perusakan datang menggunakan 50-an sepeda motor tanpa pelat nomor.
Pola mereka sama, datang lalu melakukan pengerusakan.
Mereka turun dari motor tanpa melepas helm lalu melakukan pengrusakan seperti menghancurkan kursi, meja, kaca dan lainnya.
Tak hanya itu, mereka sempat melakukan penganiayaan dan perampasan handphone di eks Terminal Penggaron.
Akibat dari teror itu, tiga orang alami luka-luka dan satu handphone raib dirampas.
Empat posko PP yang jadi sasaran perusakan adalah posko PP di Pasar Buah Klitikan, Penggaron, kawasan karaoke di lapangan Penggaron.
Dua lokasi lainnya adalah posko PP di Pasar Sendiko, Wonodri, Semarang Selatan dan posko PP di Jalan Gatot Subroto, Ngaliyan.