Penghasilan Tak Menentu, Buruh Nelayan ini Andalkan Kartu JKN

Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yayan (37), peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari wilayah Kabupaten Tangerang

TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA – Yayan (37), peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di wilayah Kabupaten Tangerang mengungkapkan rasa syukur atas kehadiran Program JKN.

Selama beberapa tahun sejak terdaftar sebagai peserta JKN, ia dan keluarganya begitu mengandalkan Program JKN. Khususnya, saat ini ketika sang bayi yang baru berusia lima bulan memerlukan penanganan medis di rumah sakit.

"Adanya JKN benar-benar menolong saya dan keluarga. Sejak tahun 2016 kami sudah terdaftar jadi peserta JKN. Alhamdulillah, iuran kita dibantu dibiayai oleh Pemerintah," kata Yayan, Kamis (24/8/2023).

"Rasa syukur semakin bertambah. Apalagi saya sendiri juga bisa dibilang tidak punya penghasilan tetap, jadi kalau bayar sendiri pasti cukup berat," imbuh dia.

"Seperti kondisi sekarang tiba-tiba anak sakit, kita sudah tidak bingung lagi karena punya Kartu JKN," ucap Yayan.

Yayan menjadi kepala keluarga yang telah memiliki tiga orang anak. Pekerjaannya sebagai buruh nelayan membuat penghasilannya tidak menentu.

Selain berjuang dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya, ia juga perlu memastikan keluarganya sehat.

Yayan sadar bahwa kondisi tubuh tidak selalu sehat dan musibah bisa terjadi kapan saja.

Sebelum terdaftar sebagai peserta JKN, ketika sakit ia mengeluarkan biaya pribadi.

Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, hal itu dirasa cukup berat.

"Saya bekerja sebagai buruh nelayan. Namanya buruh, ya hasilnya juga tidak menentu. Kadang-kadang banyak atau sedikit bahkan tidak ada sama sekali," ungkap Yayan.

"Penghasilan juga paling cukup untuk sehari-hari saja. Kalau untuk yang lain, dipikir-pikir dahulu. Punya jaminan kesehatan juga pasti tidak punya kalau tidak ada bantuan dari Pemerintah," ucapnya.

"Saya sadar punya jaminan kesehatan itu penting, tetapi dengan kondisi ekonomi yang kurang ini rasanya saya berat kalau harus bayar sendiri,” ujar Yayan.

Yayan mengakui dirinya juga khawatir jika tidak memiliki jaminan kesehatan. Apabila sakit, biaya yang perlu dipersiapkan tentu jumlahnya tidak sedikit.

Yayan merasa sangat senang begitu mengetahui bahwa keluarganya terdaftar sebagai peserta JKN yang dibiayai oleh Pemerintah.

Diketahui, Yayan dan keluarga terdaftar dari segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.

Yayan mengaku bersyukur di tengah keterbatasannya, peran Pemerintah Daerah (Pemda) sangat menolong keluarganya.

"Alhamdulillah, peran Pemda sangat nyata bagi keluarga kami yang kondisi ekonominya di bawah," kata dia.

"Melalui Program JKN ini, pastinya jaminan kesehatan keluarga saya sudah pasti terjamin. Saya mengakui hebatnya program ini," ujar Yayan.

"Saat itu, Kartu JKN dimanfaatkan saat istri saya melahirkan anak ketiga secara caesar. Bayi saya terlilit tali pusar sehingga harus segera dilakukan tindakan operasi caesar untuk menyelamatkannya," katanya.

"Tidak terbayang kalau tanpa JKN, biaya rumah sakit yang harus saya bayar sudah jutaan rupiah. Ditambah lagi saat ini bayi saya dirawat karena diare. Semua ditanggung JKN," ungkap Yayan.

Menutup perbincangan, Yayan juga mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya selama memanfaatkan JKN mendapatkan pengalaman yang baik. Tidak ada perbedaan pelayanan terhadap peserta JKN.

Selain itu, selama di rumah sakit seluruh biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan tanpa dikenakan iur biaya. Ia juga merasakan bahwa pelayanan yang diberikan sangat baik dan memuaskan.

Bagi orang awam sepertinya, prosedur yang diterapkan juga mudah dipahami oleh peserta.

"Saya bersyukur sekali JKN sudah hadir bagi banyak orang, terutama untuk masyarakat kurang mampu. Sayasangat tertolong oleh Program JKN," kata dia.

"Kita pasti selalu berdoa agar diberikan kesehatan, tetapi jika datang waktunya sakit kami bisa mengandalkan JKN. Apalagi biaya kesehatan sekarang tidak murah," imbuhnya.

"Semoga Program JKN ke depannya bisa terus menolong masyarakat lainnya dari seluruh kalangan. Layanan kesehatan yang diberikan juga semakin meningkat," kata Yayan.