Pelajar Tewas di Sekolah

Terungkap Penyebab Tewasnya Pelajar SMP 132 Jakarta dari Lantai 4 Gedung Sekolah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi ditemukannya pelajar siswa menengah pertama (SMP) tewas diduga terjatuh dari lantai empat gedung sekolah di Cengkareng, Jakarta Barat, kini telah dipasang garis polisi.

TRIBUNTANGERANGF.COM - Polisi menyimpulkan kasus meninggalnya pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) berinisial D (16), akibat tergelincir dari lantai 4 ruang kelasnya.

Hal itu sebagaimana disampaikan Kapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang saat dihubungi wartawan, Rabu (11/10/2023).

"Ya kesimpulannya korban tergelincir di situ (dari lantai 4). Jadi dugaan perundungan, bunuh diri, didorong, itu enggak ada," kata Hasoloan.

Baca juga: Pelajar SMPN 132 Jakarta Dapat Pendampingan Psikologis Pasca Insiden Siswa Tewas Terjatuh

Dia membenarkan jika korban saat kejadian berada di sebuah pijakan yang terletak di luar jendela kelas.

Di mana, area tersebut merupakan area yang tak boleh diakses oleh siswa.

Kemudian, D melakukan aktivitas merokok di tempat tersebut setelah mencopot trali dan kaca jendela kelas.

"Ya diduga kuat itu benar (jendela kelas dicopotin)," ungkap Hasoloan.

Baca juga: Polisi Menduga Pelajar yang Tewas dari Lantai Empat Sekolah Karena Terpeleset Saat Merokok

Dia menyimpulkan, korban bersama ketiga temannya nekat duduk-duduk di area terlarang tersebut.

Sehingga, pihaknya belum dapat memastikan apakah ada unsur kelalaian dari pihak sekolah atau tidak.

"Kami belum sampai ke situ ya karena memang tempat itu kan harusnya enggak diakses," pungkasnya. 

Sementara itu, usai insiden tewasnya seorang pelajar berinisial D (16) yang diduga jatuh dari lantai 4, seluruh siswa SMPN 132 Jakarta mendapatkan pendampingan psikoligis.

Hal itu sebagaimana disampaikan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah saat ditemui di SMPN 132 Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Menurutnya, perlindungan terhadap psikologis siswa SMPN 132 Jakarta sangatlah menjadi perhatian KPAI.

Pasalnya, seluruh siswa hari itu mendengar, serta menyaksikan adanya peristiwa yang tidak diinginkan tersebut.

"Kami akan memonitor untuk perlakuan perlakuan khusus. Tidak mudah anak ini memberikan keterangan, menyaksikan temannya sendiri sampai meregang nyawa," kata Ai.

"Kami pantau terus hingga anak-anak ini mendapatkan perlindungan yang optimal dan juga 755 anak lainnya, itu yang menjadi perhatian KPAI," lanjutnya.

Baca juga: Sebelum Tewas Terjatuh di Sekolah, Pelajar di Cengkareng Jakarta Barat Sempat Minta Tolong

Dia menyampaikan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Dinas Sosial, Suku Dinas (Sudin) Sosial, hingga Dinas Sosial untui perlindungan anak.

Di mana, koordinasi itu dilakukan sehubungan dengan adanya kekhawatiran dan kecemasan akan situasi yang di luar batas pikiran anak-anak usia remaja di SMP 132 Jakarta.

"Saya kira PJ Gubernur juga sudah melakukan langkah-langkah koordinasi. Kami sangat mengapresiasi, tetapi selanjutnya ini yang kami harapkan ada perhatian khusus karena kami tidak mau ini menjadi peristiwa berulang, ini terakhir," ucapnya.