Pilgub DKI

Golkar Masih Menakar Elektabilitas Ahmed Zaki dan Ridwan Kamil, yang Tertinggi Ikut Pilkada DKI

Penulis: Valentino Verry
Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ahmed Zaki Iskandar meraih gelar doktor ilmu pemerintah dari IPDN Jakarta, Jumat (16/6/2023).

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Ketua Partai Golkar DPD DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar berpeluang menjadi calon gubernur DKI Jakarta.

Peluang yang sama dimiliki mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan bahwa Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki adalah dua kader yang disiapkan untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

Doli menyatakan, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar akan mengevaluasi dan memperhatikan elektabilitas mereka dalam menentukan siapa yang akan diusung menjadi calon gubernur.

"Menjelang penetapan nanti DPP akan mengevaluasi, termasuk melihat elektabilitas keduanya. Mana yang paling baik, itu yang akan dicalonkan oleh Golkar," kata Doli kepada Kompas.com, Senin (26/2/2024).

Doli mengakui Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki sudah mendapatkan mandat dari DPP Golkar untuk menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Ia menuturkan, mandat atau surat tugas itu diberikan kepada Ridwan Kamil (RK) dan Ahmed Zaki agar keduanya membantu agenda pemenangan Golkar di Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2024.

"Kami memang memberikan surat tugas kepada Pak RK maupun Pak Zaki. Surat tugas itu diberikan agar para bakal calon kepala daerah membantu agenda pilpres dan pileg," kata Doli.

Ia menyebutkan, surat tugas itu sekaligus menjadi bagian persiapan sosialisasi dan konsolidasi bagi Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki dalam menyambut Pilkada 2024.

Diberitakan sebelumnya, Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki sama-sama mengaku menerima mandat dari Golkar untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

"DPP Partai Golkar memberikan mandat untuk Pilgub DKI ke dua orang, Pak Zaki dan saya. Tapi nanti keputusan akhirnya terserah DPP," kata Ridwan Kamil saat ditemui di Pasar Kreatif Jawa Barat, Jalan Pahlawan, Kota Bandung, Sabtu (24/2/2024).

Mantan Gubernur Jawa Barat ini menambahkan, khusus untuk dirinya, DPP Partai Golkar memberikan dua pilihan antara menjadi calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta atau Jawa Barat.

Ahmed Zaki Iskandar mengaku telah menerima mandat untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Sementara memang mandat dari Partai Golkar untuk sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta sudah diterima. Dan selebihnya saya serahkan kepada DPP Partai Golkar," ujar mantan Bupati Tangerang ini.

Namun, Zaki belum ingin membicarakan perihal pencalonan menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta itu lebih jauh.

Sebab, sampai saat ini dia masih memiliki tugas mengawal perolehan suara di Pilpres dan Pileg 2024.

Ahmed Zaki Iskandar pun mengaku siap maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Kalau bicara kesiapan, sebagai kader partai saya harus siap terus," ujar Zaki.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai majunya Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta 2024 tak akan mulus begitu saja.

"RK sudah mulai tebar pesona dan sudah mulai tebar jala. Itu sih bagian dari ikhtiarnya untuk mempersiapkan segalanya menjadi kepala daerah entah DKI Jakarta atau Jabar kan belum tahu," ucapnya.

"Yang jelas, main psikologi dahulu alias cek ombak. Soal nanti responsnya seperti apa, ya, tentu kembali kepada warga DKI Jakarta," tambahnya.

Dia menilai, apa yang dilakukan RK sangat wajar karena sebagai politikus dia berhak melakukan apa pun.

Seperti cari perhatian untuk mendapatkan popularitas dan elektabilitas.

"Jadi, kalau soal itu suka-suka RK. Menurut saya, majunya RK tak akan mulus."

"Pertama, DKI Jakarta itu banyak komponen masyarakat Jawa di mana Jakarta menjadi tempat berkumpulnya suku bangsa."

Kedua, tantangan dari masyarakat Betawi sebagai warga Jakarta itu kecenderungannya ke mana," jelas dia.

Ketiga, kata dia, dari para kandidat atau lawan yang bakal meramaikan pilgub DKI Jakarta, semisal Sahroni, Risma, Hidayat Nur Wahid, atau siapa pun rivalnya.

"Mestinya RK selesaikan persoalan Jabar yang masih belum tuntas ketika menjabat sebagai gubernur Jabar. Jadi, tak akan mudah semua tergantung warga Jakarta," kata dia.