Misteri Sate Kiriman Orang Mati Terungkap, Ternyata Diantar oleh Caleg yang Jadi Otak Pembunuhan 

Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indriana Dewi Eka Saputri (kiri) dan caleg Partai Garuda Devara Putri Prananda yang jadi otak pembunuhan (kanan).

Caleg Partai Garuda ini bertarung di daerah pemilihan (dapil) Jabar IX.

Kepada polisi, Devara mengaku dirinya yang mengantar sate ke rumah orangtua korban.

"DA menyuruh DP ke rumah korban dengan mengantar makanan berpura-pura sebagai ojol untuk memastikan ibu korban tak panik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Jules A Abast, saat rilis pengungkapan kasus di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (4/3/2024).

Sebelumnya diberitakan, Indriana dibunuh oleh Didot dan Reza di dalam mobil di Bukit Pelangi, Sentul, Kabupaten Bogor, pada Selasa (20/2/2024).

Pelaku kemudian berencana membuang mayat Indriana ke wilayah perbatasan Jabar dan Jateng.

Karena mobil yang mereka gunakan mengalami kendala, mayat Indriana akhirnya dibuang di Kota Banjar.

Mimpi Beli Rumah dan Pajero

Indriana merupakan seorang wanita karier. Dia bekerja di bagian marketing pada sebuah perusahaan yang berkantor di SCBD, Jakarta Selatan, sejak 2019.

Indriana punya cita-cita membahagiakan orangtua dan dirinya.

Cita-cita Indriana dituliskan pada papan tulis di atas tempat tidur pada rumah kontrakan berukuran 4X2 meter di RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur.

Pada bagian atas papan tersebut tertulis Bismillahirrahmanirrahim, dan di bawahnya tercantum cita-cita Indriana membahagiakan kedua orangtuanya di awali kata dream atau mimpi.

Dia ingin membelikan rumah senilai Rp 100 juta untuk sang ibu di kota asalnya. "Punya rumah sendiri (Rp1,5 M). Pajero Sport (2020)," tulis Indriana sebagaimana terlihat pada papan tulis di unit kontrakannya, Senin (4/3/2024).

Meski ketiga cita-cita yang ditulis menggunakan spidol berwarna pink kini mulai tampak pudar seiring berjalannya waktu, tapi asa dan semangat Indriana tak pernah pudar.

Tepat di bawah tiga goresan cita-citanya itu, Indriana menuliskan kalimat ukuran lebih besar menggunakan tinta berwarna biru yang isinya ingin membuat sang ibunda bahagia.

"Buat ibu bahagia dan bangga. Ibu harus lihat Indri sukses, untuk ibu," tulis Indriana.

Halaman
123