Mengenal Aplikasi Elaelo, Aplikasi yang Disebut Gantikan X atau Twitter

Editor: Eko Priyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampilan Ela Elo, Rabu (19/6/2024) pukul 15.25 WIB.

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Kemunculan Elaelo ramai dibahas pengguna media sosial.

Aplikasi di platform digital itu dikabarkan bakal menggantikan Twitter ataupun X.

Kabar ini merebak seiring isu rencana pemblokiran Twitter atau X dari Indonesia.

Sebab, Twitter atau X banyak menyajikan konten berbau pornografi.

Sehingga Kementerian Komunikas dan Informasi (Kominfo) melempar wacana untuk memblokir platform digital tersebut.

Karena alasan itu pula, kini muncul kabar soal kehadiran Elaelo. Lantas, apa itu Elaelo?

Di platform X, situs Elaelo menjadi trending topic nomor dua di Indonesia, Senin (17/6/2024) per pukul 12.52 WIB. 

Rabu (19/6/2024) siang, Tribunnews.com sempat berusaha mengakses situs Elaelo tersebut dengan alamat elaelo.id.

Namun belum masuk dalam situs tersebut meski sudah dicoba beberapa kali.

"This site can't be reached. elaelo.id took too long to respond (situs ini tidak dapat diakses. elaelo.id terlalu lama merespons)," demikian tertulis dalam situs Elaelo yang tidak dapat diakses tersebut.

Kendati demikian, beberapa warganet ada yang berhasil untuk masuk dalam situs tersebut.

Pada tangkapan layar yang diunggah oleh akun X bernama @rahmdess27, tampilan dari user interface atau halaman tatap muka situs tersebut hampir serupa dengan X.

Selain itu, Elaelo memang bisa dipastikan menjadi pengganti X yang rencananya akan diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Hal itu terlihat dari halaman awal dari situs tersebut yang tertulis "Welcome to elaelo - Medsos Lokal Pengganti X/Twitter".

Kemudian, halaman tatap muka situs tersebut juga menampilkan kolom username atau email serta password bagi pengguna layaknya X.

Lalu, ada akun lain bernama @kenapagituyakk yang turut mengunggah tangkapan layar dari halaman lini masa atau timeline dari situs Elaelo.

Berdasarkan tangkapan layar itu, terlihat tata letak dari tiap elemen situs tersebut mirip dengan X.

Hanya saja, alih-alih menuai pujian, situs yang digadang menggantikan X ini justru panen hujatan.

Contohnya dari akun X, @kenapagituyakk yang menganggap situs Elaelo yang dianggap menjiplak dari sisi tampilan medsos milik Elon Musk tersebut.

"Pemerintah mau gantiin Twitter pake Elaelo. UI nya sendiri pake tekni Amati Tiru Plek-ketiplek. Bahasa yang dipake ini ngawur cik, masa ada tab "Lambe" kan aneh ya," tulisnya.

Kemudian, ada akun lain bernama @dhemit_is_back, yang memperingatkan masyarakat untuk tidak mengakses situs tersebut karena diduga adanya phising atau kejahatan digital berupa pengambilan data sensitif seperti identitas lewat email atau unggahan medsos.

"Elaelo Masuk gak Jelas, mana cookies gak ada opsi, jadi yg login kudu accept all. Disitusnya ada logo garuda, pas dicek di who.is registrasinya diprivat, IG-nya diprivat, developer pun gak jelas. Awas aja kalo ini afiliasinya mau phising rakyat Kominfo?" tulisnya.

Terkait peluncuran situs ini, Kominfo belum memberikan pernyataan resmi.

Kominfo Blokir X

Sebelumnya, Kominfo menjelaskan alasan rencana pemblokiran X lantaran adanya aturan baru di mana konten pornografi di media sosial tersebut bisa diakses oleh penggunanya.

Namun, aturan baru tersebut bertabrakan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia terkait pornografi.

"Kewajiban mereka adalah comply terhadap undang-undang kita," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (16/6/2024).

Semuel menilai aturan dari X itu merupakan wujud kebebasan berbicara tanpa batas yang dianggap olehnya tidak sesuai dengan Indonesia.

"Berarti kan karena mereka memang lebih mementingkan kebebasan berbicara yang tanpa batas, daripada mereka ingin menggarap market Indonesia, ya tidak apa-apa juga," ujarnya.

Semuel menyatakan tidak mempermasalahkan jika prinsip itu diterapkan di luar Indonesia.

Namun, ia menekankan harus ada pembatasan bagi pengguna di wilayah Indonesia agar tidak dapat mengakses konten pornografi tersebut.

"Internet kan tersambung dengan seluruh jaringan yang ada di dunia dan tiap-tiap negara yurisdiksinya kan punya aturan sendiri-sendiri, nah mereka harus comply dengan aturan lokal," pungkasnya.

Selain konten pornografi, Semuel juga meminta seluruh platform perpesanan dan media sosial tidak mempromosikan kegiatan judi online.

Pihak yang turut mempromosikan judi online akan diberikan surat peringatan sebanyak tiga kali sebelum nantinya diputus aksesnya.

"Kalau yang ketiga kali diblokir, jarak waktunya seminggu-seminggu itu," jelas Semuel.

Artikel ini telah tayang di sini

Dapatkan Informasi lain dari TribunTangerang.com via saluran WhatsApp

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News ya