Kata Jazilul Fawaid Soal PBNU yang Mau Rebut PKB: Salah Kamar, NU Ormas, PKB Partai

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merespons soal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang hendak merebut PKB.

Sebelumnya, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berencana membuat tim untuk merebut PKB.

Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Suleman Tanjung bahwa memberikan pernyataan lebih keras.

Suleman Tanjung menegaskan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) didirikan untuk bangsa, bukan untuk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan keluarganya.

Hal tersebut Suleman sampaikan dalam rapat pleno PBNU di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (27/7/2024).

Merespons hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tidak menunjukkan etika keulamaan ketika berencana merebut PKB yang saat ini dipimpin Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Jazilul menjelaskan, menyerobot sesuatu adalah sebuah pantangan bagi ulama.

"Disayangkan, organisasi yang di situ membawa didasari keulamaan, ternyata tidak menunjukkan etika keulamaan. Mau nyerobot, mau ambil alih, mau ngambil sesuatu yang bukan haknya, itu pantang bagi ulama. Itu adalah tindakan yang batil, tindakan yang tidak hak. Kita tidak menduga-duga," ujar Jazilul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Jazilul menilai, ketika Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berencana membuat tim untuk merebut PKB, rencana itu sekaligus menunjukkan Gus Ipul tidak paham konstitusi.

Dia menyebutkan, Gus Ipul tidak memahami tata kelola organisasi dan tata krama, di mana PKB merupakan partai politik, sedangkan PBNU adalah ormas.

"PKB berdaulat menjalankan Undang-Undang Partai Politik, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011. Sedangkan NU berjalan dengan Undang-Undang Ormas. Jadi kamarnya berbeda," tegasnya.

"Kita lihat saja bahwa aturan yang ada seperti apa. PBNU itu kan mengurusi umat, masjid, madrasah, dan dilahirkanlah alat perjuangan politik, namanya Partai Kebangkitan Bangsa," sambung Jazilul.

Meski demikian, Jazilul merasa Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memang sering menggembosi PKB. Jazilul mengingatkan PBNU bahwa PKB merupakan satu-satunya partai terbesar di DPR yang memiliki basis jemaah.

Baca juga: Kerasnya Pernyataan PBNU untuk Elite PKB: PKB Bukan untuk Muhaimin Iskandar dan Keluarganya

Dia pun mengeklaim bahwa PKB hari ini sedang solid-solidnya. Menurut Jazilul, seluruh jajaran akan menolak siapa pun yang mencoba mengintervensi dan mengambil alih PKB. Jazilul lantas mempersilakan PKB untuk memberhentikan pengurus PBNU yang membuat kisruh ini.

"Yang membuat kisruh itu berhentikan. Yang membuat kisruh, berhentikan. Karena tidak sesuai dengan standar moral al-sunnah wal-jama'ah. Tidak sesuai dengan standar moral ulama. Membuat pernyataan yang kisruh-kisruh," imbuhnya.

Halaman
12