TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpotensi gagal mengikuti Pilkada Jakarta, November 2024 mendatang. Pasalnya, Anies tak bisa meyakinkan partai politik lain untuk mengusung Anies-Sohibul Iman alias pasangan Aman.
Hal ini disampaikan wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zainudin Paru.
Ia menjelaskan Anies kemungkinan besar gagal diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta di Pilkada 2024 mendatang.
"Anies dan Shohibul Imam (Aman) kemungkinan gagal jadi cagub atau cawagub (calon gubernur/calon wakil gubernur) DKJ (Daerah Khusus Jakarta)," ujar Zainudin melalui keterangan resmi yang diterima, Jumat (9/8/2024).
Zainudin menjelaskan Anies gagal menggenapkan kursi dukungan menjadi 20 persen untuk pasangan Aman.
Alhasil pasangan tersebut kemungkinan besar tak jadi berlayar di Pilkada Jakarta.
"Dengan telah lewatnya tenggat waktu 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mendapatkan partai koalisi agar menggenapkan empat kursi PKS dari 22 kursi syarat dukungan 20 persen calon kepala daerah," jelasnya.
Sekretaris Tim Seleksi Calon Kepala Daerah DPP PKS ini juga menuturkan dalam waktu dekat partainya akan mengumumkan siapa yang akan diusung menjadi bakal cagub Jakarta 2024.
"Kemungkinan dalam waktu satu atau dua hari ke depan sudah ada kepastian calon Gubernur DKJ yang akan diusung PKS," imbuhnya.
Dalam keterangan yang sama, Zainudin mewakili partainya berterima kasih atas kebersamaan Anies dan PKS selama ini dalam memimpin dan membangun Jakarta.
"Kami saling mendoakan yang terbaik untuk Pak Anies dan PKS. Semoga semua ikhitiar yang dilakukan tercatat sebagai amal saleh bagi kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia tercinta ke depan," ucap Zainudin.
Nasib di tangan PKS
Sebelumnya, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menyoroti nasib pencalonan Anies setelah muncul wacana Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus jelang Pilkada Jakarta 2024.
KIM merupakan gabungan parpol pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 lalu.
KIM terdiri atas parpol Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, Garuda, Prima, dan Gelora.
Kerja sama KIM dengan parpol lain di Pilkada 2024 di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah nantinya akan membentuk organisasi baru yang diberi nama KIM Plus.