Pilgub Jakarta 2024

Pramono Anung Tak Gentar Gerakan Coblos 3 Paslon, Klaim Timses Anies Kini Jadi Jubirnya

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur Jakarta dari PDIP Pramono Anung-Rano Karno tengah berkunjung ke CFD, Minggu (1/9/2024), lalu bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan atau Anies Baswedan.

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Pramono Anung tidak gentar dengan Gerakan Anak Abah coblos 3 paslon.

Pramono Anung menganggap hal itu  merupakan dinamika politik biasa jelang Pilkada Jakarta 2024.

Sekretaris Kabinet Jokowi itu mengatakan gerakan coblos 3 paslon akan berubah seiring waktu pencoblosan yang semakin dekat.

Selain tidak khawatir, Pramono justru mengklaim adanya sejumlah orang yang dulu sebagai tim sukses Anies Baswedan kini bergabung dengan timses pasangan Pramono Anung-Rano Karno.

"Bahkan beberapa orang yang dulu menjadi tim sukses Mas Anies ada yang menjadi di tempat saya termasuk menjadi jubir di tempat saya, artinya pelan-pelan kan mengalami perubahan,"  kata Pramono ditemui di GOR Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (15/9/2024).

Pramono pun menegaskan dirinya sangat menghormati Anies Baswedan dan pendukungnya, yang akrab disapa anak abah.

Baca juga: Pramono Anung Janji Bangun Balai Rakyat di Setiap Kelurahan agar Warga Tak Jauh-jauh Gelar Hajatan

Hal itu terkait Gerakan Anak Abah coblos 3 paslon di Pilkada Jakarta 2024.

"Ini bagian dari dinamika politik," kata Pramono.

Politikus senior PDIP itu menyebut, masih ada waktu dua bulan menuju hari pemungutan Pilkada pada 27 November 2024.

Sehingga dia meyakini akan ada perubahan konstelasi politik ke depannya, termasuk dukungan yang lebih banyak untuk duet Pramono Anung dan Rano Karno.

Baca juga: Pertemuan Pramono Anung dan Rano Karno dengan JK, Jubir: Bahas Kemacetan Hingga Kekumuhan di Jakarta

"Saya melihat bahwa nantinya pasti karena masih dua bulan konstelasinya akan berubah," ucapnya.

Sebelumnya anak abah alias pendukung Anies Baswedan melakukan aksi protes di media sosial.

Mereka tidak terima lantaran partai politik (parpol) tidak memberikan surat rekomendasi kepada Anies di Pilkada Jakarta 2024.

Mereka pun mengkampanyekan aksi merusak surat suara atau mencoblos semua Paslon agar surat suaranya tidak sah.

Nantinya, mereka berharap surat suara tidak sah mendapat suara yang lebih banyak dari tiga Paslon yang bertanding. Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News