Blak-blakan, Raffi Ahmad Sebut Jumlah Gajinya sebagai Utusan Khusus Presiden, Tak Sampai Rp 18 Juta

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raffi Ahmad dan Nagita Slavina usai dilantik jadi Utusan Khusus Presiden Prabowo, Selasa (22/10/2024).

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Raffi Ahmad baru saja diiangkat sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP).

Dia diangkat bersama beberapa orang lainnya di istana negara. Raffi Ahmad langsung dilantik oleh Presiden Praowo.

Setelah dilantik, banyak yang bertanya-tanya berapa sih gaji yang diterima Raffi Ahmad.

Meski bisa dipastikan gaji yang dia terima sangat jauh berbeda dari penghasilannya sebagai seorang artis papan atas namun jumlah ganjinya sebagai utusan khusus presiden menjadi hal yang menarik bagi netizen.

Sebagai seorang pejabat, Raffi disebut menerima gaji dan fasilitas setingkat dengan Menteri. 

"Kemarin aku ditanya wartawan 'berapa gajinya?' Saya bilang saya enggak tahu," kata Raffi dikutip dari FYP Trans7.

"Saya enggak nanya gaji. Tapi memang bisa dilihat," imbuhnya.

Memang, informasi terkait gaji Raffi sebagai UKP ini bisa dilihat dan diakses oleh publik, karena diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2024 tentang Penasihat Khusus Presiden, Utusan Khusus Presiden, Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden.

Jika berdasarkan peraturan tersebut, dalam sebulan Raffi Ahmad akan mendapatkan gaji pokok sebesar Rp 5.040.000 dan tunjangan sebesar Rp 13.608.000 per bulan.

Sehingga total yang didapat Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden sebesar Rp 18.648.000.

Baca juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bongkar Alasan Adopsi Lily, Ternyata Ada Peran Ridwan Kamil

Namun menurut Raffi, gaji yang dia terima tidak akan utuh sebesar itu karena adanya potongan pajak. 

"Kalau enggak salah Rp 18 juta dipotong pajak, bersih-bersih Rp 13 juta, itu kalau enggak salah," ujar Raffi.

"Itu gara-gara wartawan (tanya), gue baru lihat," imbuhnya.

Walaupun gaji ini bahkan tak sebesar penghasilannya dari dunia hiburan, tapi sejak awal menerima jabatan itu, Raffi hanya berpikir tentang kontribusi yang bisa diberikan untuk negara.

"Cuma saya bilang, yang kita tanya bukan berapa gajinya, tapi apa yang bisa kita kasih buat negara," kata Raffi.

Halaman
1234