Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico
TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Yatimin, seorang pengukir patung Yesus yang telah menghabiskan lebih dari dua dekade hidupnya untuk menciptakan karya seni penuh makna.
Dengan tangan terampilnya, Yatimin berhasil menciptakan patung Bunda Maria dan Patung Yesus atau sering disebut sebagai patung keagamaan dalam konteks Kekristenan.
"Saya bekerja menjadi pengukir patung dan penjaga toko kira-kira 30 tahun di sini," ucap Yatimin kepada TribunTangerang.com, Rabu (25/12/2024).
Sejak awal 2000-an, Yatimin mulai serius menekuni dunia pengukiran patung, khususnya patung-patung rohani.
Tanpa bekal formal dalam dunia seni ukir, ia mulai bereksperimen dan belajar secara otodidak.
Perjalanan awal pembuatan patung rohani
Yatimin mengatakan jika bisnis pembuatan patung rohani ini dimulai dari sebuah toko. Awalnya, pemilik hanya berfokus pada penjualan barang rohani dari dalam hingga luar negeri.
Namun, seiring berjalannya waktu, pemilik menyadari bahwa tokonya mampu membuat karyanya sendiri. Tahun 2000-an menjadi titik awal mereka memulai untuk membuat patung-patung rohani secara mandiri.
"Dulu kita pertama toko ya, toko kita belanja, cuman ternyata bisa dibikin sendiri yasudah, kita mulai bikin sendiri tahun 2000-an, mulai langsung buat benda-benda rohani kayak gini (patung)," ucap Yatimin.
Pada awalnya, bisnis ini bekerja sama dengan toko-toko lain di seluruh Indonesia, bahkan mereka pernah menjalin kemitraan dengan Toko Buku Karisma.
Seiring berjalannya waktu, pihaknya memutuskan untuk mandiri dan berhenti bekerja sama sejak 2016.
Namun diperjalanan, mereka mengalami tantangan besar setelah pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Ratusan jenis patung rohani telah dibuat
Yatimin mengatakan pembuatan patung rohani di tempatnya bekerja menawarkan beragam jenis patung dengan ukuran yang sangat bervariasi, mulai dari ukuran terkecil 5 centimeter (cm) hingga yang terbesar mencapai 2 meter 20 centimeter (cm).
Dengan ratusan jenis patung yang tersedia, setiap permintaan pelanggan bisa dipenuhi sesuai dengan kebutuhan.
"Ada macem-macem jenis, ada ratusan mulai yang 5 centimeter paling kecil itu paling besar 2 meter atau 20 cm," kata Yatimin.
Permintaan patung pada momen natal meningkat
Menjelang perayaan Natal, permintaan pembuatan patung rohani cenderung meningkat. Namun, permintaan tidak terbatas hanya pada Natal.
Ia mengungkapkan bahwa patung tidak hanya datang dari wilayah Tangerang Selatan, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia.
"Permintaannya gereja pesanan-pesanan khusus, seperti gereja di daerah Kalimantan, sekarang seluruh Indonesia masih bisa kita ngirim," kata Yatimin.
Yatimin menjelaskan jika ada keunikan dalam pembuatan patung rohani ditempatnya ini. Karena setiap daerah memiliki ciri khas, seperti pada Batiknya.
"Itu ngikutin tiap kota, batiknya beda-beda, yang ngikutin si pemasan, tinggal dari daerah mana kita bikinnya," ujar Yatimin.
Ia mengatakan bahwa pelanggan dibebaskan memberikan permintaan khusus sesuai dengan kebutuhan, baik soal ukuran, desain, atau ciri khas tertentu.
Proses pembuatan patung rohani
Yatimin menjelaskan bahwa proses pembuatan patung rohani dilakukan melibatkan tahapan yang sangat detail dan memakan waktu yang tidak sebentar.
Dimulai dengan desain, patung-patung ini melewati beberapa tahap pembuatan sebelum akhirnya siap untuk dipasarkan.
"Kita punya pengukir sendiri, jadi mau request apa aja bisa dibikinin pengukir dulu, setelah pengukiran itu kita bikin mol kita bungkus, bikin mol," kata laki-laki yang menggunakan baju Dongker itu.
Mol tersebut diketahui memiliki fungsi sebagai cetakan dasar untuk mencetak patung, yang kemudian dibuang setelah patung terbentuk.
"Udah dibuang molnya Itu dibikin cetakan itulah yang dibikin cetakan kita cetak," imbuhnya.
Kata Yatimin, bahan dasar yang digunakan untuk patung ini adalah gip, yang mirip dengan kapur dan dicampur dengan air. Gip tersebut kemudian diukir oleh pematung sesuai desain yang diinginkan.
Proses pembuatan patung sendiri memakan waktu yang berbeda-beda, tergantung pada ukuran dan kerumitan desainnya.
"Tergantung ukurannya paling cepet seminggu lah Itu kalau ukuran 60 cm kira-kira 60 cm, yang paling besar bisa 3 minggu," kata Yatimin.
Proses pembuatan patung yang rumit dan memerlukan ketelitian ini menjadikan setiap karya patung yang dihasilkan memiliki kualitas.
Pengiriman patung sudah sampai ke luar Indonesia
Yatimin mengatakan jika patung rohaninya bahkan sudah terbang ke luar negeri.
Yatimin menceritakan momen menarik dalam pengiriman patungnya, sebab pengiriman sampai ke negara yang tengah dilanda konflik, yaitu Kongo sebuah negara yang terletak di Afrika Tengah.
"Kita terjauh ke Kongo, tahun 2000-an ya 2020-an, jadi disana lagi konflik ya yang pesan tentara orang Indonesia dikirim ke sana ngirim ke sana pun dikontrol sama tentara," kata Yatimin.
Yatimin mengungkapkan bahwa pengiriman dilakukan dengan sangat hati-hati, menggunakan peti kayu yang ditutup rapat dan dilapisi dengan triplek untuk menjaga barang tetap aman.
Penurunan omset usai pandemi Covid-19
Yatimin mengatakan penjualan sebelum pandemi Covid-19 sempat meraih omset fantastis, hingga akhirnya menghadapi tantangan besar.
Omset yang didapatkan dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan signifikan.
"Sekarang agak sulit ya omset agak susah kayaknya," kata Yatimin.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap penurunan omset adalah pandemi COVID-19.
"Sejak Covid itu mulai hancur- hancuran pegawai dari 60 orang, kita abisin sampai sekarang sisa 6 orang pegawai," imbuhnya.
Kata Yatimin, penjualan patung pernah mengalami omset bulanan yang luar biasa, dengan angka yang pernah mencapai lebih dari 200 juta bahkan hampir 500 juta.
"Kalau dulu Karena banyak ya Se-Indonesia jadi yang itu bos sampai lebih 200 juta. Saya kira bisa sampai (Rp500 juta) karena kita punya tempat Seluruh Indonesia," ujarnya lagi.
Meskipun mengalami penurunan, Yatimin tetap optimistis bahwa penjualan di tempatnya bekerja dapat kembali berkembang.
Di tengah situasi yang penuh tantangan, ada sedikit kabar baik pada momen Natal penjualan di Algonz Collection.
"Ya ada sih naik kira-kira 30-40 persen dari kemarin sebelum mendekati Natal 30-40 persen," ucapnya.
Adapun, produk populer paling dicari tahun ini adalah ukuran jalan Salib dan patung Maria. Kini, Yatimin hanya berharap agar situasi yang ada bisa kembali membaik.
"Harapannya mudah-mudahan mudah lagi Situasinya mudah lagi Biar semuanya bisa berkembang Seperti semula," kata Yatimin.
Untuk masyarakat yang ingin mengunjungi, Algonz Collection di Jalan Lengkong Gudang Timur Raya No. 80 Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. (m30)