"Maka bisa saja sudah duduk di semester 2 maupun semester 4 bisa kita diskualifikasi," tegasnya.
Eduart menegaskan, cara ini bagian dari cara tim Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) untuk mendisiplinkan para peserta.
Dengan harapan di kemudian hari tidak ada lagi peserta yang menggunakan joki untuk ikut ujian.
Dibayar sampai Rp50 juta
Koordinator Pelaksana UTBK ISBI Bandung, Redhiana Langen Tresna, membenarkan telah mengamankan dua joki.
Lucas beraksi saat ujian pada Jumat (25/4/2025), sementara Khamila pada Minggu (27/4/2025).
Di hadapan panitia, keduanya tidak bisa mengelak lagi.
Lucas dan Khamila mengaku berasal dari komplotan yang sama.
"LK (Lucas) dan KD (Khamila) ini mengakui menjadi joki dari peserta UTBK di ISBI Bandung. Bahkan, dari pendalaman kami keduanya sama-sama direkrut seseorang berinisial TN," beber Redhiana, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis.
Redhiana membeberkan kronologi saat Lucas tertangkap basah.
Semua berawal dari kecurigaan panitia yang tak asing dengan wajahnya.
"Setelah kami mencocokkan data kehadiran peserta, ternyata foto yang bersangkutan (Lucas) ditemukan menggunakan tiga identitas berbeda, dan telah mengikuti UTBK di ISBI," terangnya.
Lucas mengaku kepada panitia mau menjadi joki karena dibayar.
Ia bisa mengantongi uang puluhan juta rupiah dari aksinya.
"Joki ini mendapat bayaran Rp 30 juta-Rp 50 juta. Ini berdasarkan pengakuan keduanya kepada panitia UTBK ISBI Bandung," ucap Redhiana.
Terakhir, Redhiana menyebut Pelaksana UTBK ISBI Bandung sudah melaporkan kasus joki ke pusat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News