Ia juga menyoroti fenomena banyaknya wartawan yang mewawancarai Kardinal Suharyo tanpa diminta.
Menurutnya, hal ini bisa saja merupakan bagian dari karya Roh Kudus agar figur Suharyo semakin dikenal luas.
“Bisa jadi ini cara Roh Kudus bekerja. Menggerakkan banyak pihak agar sosok beliau dikenal, dihargai, dan didengarkan,” tambah Dar Edi Yoga.
Kardinal Suharyo lahir pada 9 Juli 1950 di Sedayu, Indonesia, dan tumbuh dalam keluarga dengan 10 anak yang memiliki panggilan hidup religius kuat salah satu saudaranya menjadi biarawan. Selain itu, dua saudarinya menjadi biarawati.
Sejak 11 tahun, Suharyo sudah menempuh pendidikan seminari kecil dan melanjutkan studi filsafat serta teologi. Ia meraih lisensiat dan doktoralnya dari Universitas Urbaniana di Roma masing-masing pada 1979 dan 1981.
Ia menjadi salah satu elektor dari 135 uskup yang telah memenuhi syarat mengikuti pemilihan Paus baru pada Rabu, 7 Mei 2025.
Disapa Warga, Diserbu Wartawan
Dalam perjalanannya di kawasan suci Vatikan, terdapat beberapa momen tertangkap kamera dan terekam video memperlihatkan kegiatan Kardinal Suharyo.
Termasuk dikerumuni jurnalis setempat, memberkati pria lanjut usia hingga bersedia menuruti permintaan warga agar memberkati rosario.
Kardinal Suharyo juga menyempatkan diri mengunjungi sebuah monumen berupa patung imigran.
Monumen tersebut berada di Piazza St Petrus, simbol toleransi era Paus Fransiskus yang menaruh perhatian terhadap para imigran.
Sementara, Proses pemilihan paus baru atau konklaf akan dilakukan mulai hari ini, Kamis, (7/5/2025).
Konklaf akan berlangsung di Kapel Sistina Vatikan, berjalan dalam prosesi rahasia, lokasi juga akan ditutup untuk pengunjung selama hari-hari.
Konklaf untuk memilih Paus ke-267 akan ini dilakukan usai berakhirnya Misa Novemdiales untuk berdoa bagi ketenangan abadi mendiang Paus Fransiskus, mengutip Vatikan News. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News