BPJS Kesehatan

Lewat Aplikasi Mobile JKN, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Skrining Riwayat Kesehatan 

Editor: Mochammad Dipa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dengan berbagai macam fitur yang terdapat dalam aplikasi Mobile JKN, diharapkan mampu mengakomodir segala kebutuhan peserta dalam memenuhi kebutuhannya.

TRIBUNTANGERANG.COM, PALMERAH – BPJS Kesehatan terus memperluas layanan promotif dan preventif bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Salah satu upaya yang dijalankan adalah melalui skrining riwayat kesehatan, yaitu layanan deteksi dini terhadap 14 risiko penyakit kronis maupun penyakit berbahaya lainnya.

Staf Promotif Preventif BPJS Kesehatan Cabang Tigaraksa, Ade Ayu Araswati Putra mengatakan, skrining riwayat kesehatan merupakan layanan berbasis digital yang tersedia di aplikasi Mobile JKN.

Peserta JKN cukup mengisi kuesioner mengenai riwayat penyakit, pola hidup, dan faktor risiko. Hasil skrining akan langsung menunjukkan apakah peserta berisiko atau tidak.

"Ini sebenarnya cuma form digital, bentuknya digital, peserta JKN mengisi pertanyaan-pertanyaan riwayat, pola hidup. Nah, nanti kemudian ada hasilnya langsung, berisiko atau tidak berisiko, dan ini dilakukannya cuma satu kali dalam satu tahun," sebut Ade Ayu dalam podcast di Kanal Youtube Tribun Tangerang, Jumat (22/8/2025).

Ade Ayu menjelaskan, bahwa skrining riwayat kesehatan oleh BPJS Kesehatan ini sifatnya sukarela bagi peserta JKN yang usianya lebih dari 15 tahun dan dapat dilakukan satu kali dalam setahun.

Adapun, layanan ini bertujuan mendeteksi dini risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, jantung iskemik, stroke, hingga kanker.

"Karena memang usia tersebut itu biasanya sudah bisa mengisi kuesioner sendiri. Yang kedua, juga dia bisa mendeteksi risiko-risiko penyakit yang tanpa gejala. Harapannya jangan sampai kita ternyata memiliki risiko penyakit dengan kondisi yang lebih parah," ungkapnya.

Ade Ayu menyebutkan, jika hasil skrining menunjukkan risiko, peserta dianjurkan tidak panik. Peserta bisa mendatangi FKTP untuk konfirmasi hasil dan mendapat arahan medis.

Dokter akan melakukan pemeriksaan ulang, memberikan edukasi, atau merujuk ke rumah sakit jika diperlukan.

“Dengan hasil skrining, tenaga medis bisa melakukan tindak lanjut lebih cepat dan tepat sasaran. Itu mencegah penyakit berkembang menjadi lebih parah,” ujarnya.

Deteksi dini kanker serviks

Salah satu risiko yang bisa terdeteksi lewat skrining kesehatan oleh BPJS Kesehatan adalah kanker serviks pada perempuan yang sudah menikah atau yang sudah pernah melakukan hubungan seksual.

"Peserta yang masuk kategori berisiko akan diarahkan untuk pemeriksaan Pap smear, yang ditanggung BPJS Kesehatan," sebut Ade.

Investasi kesehatan untuk masa depan

Menutup perbincangan, Ade Ayu menyampaikan bahwa skrining riwayat kesehatan merupakan 'investasi kecil' untuk hidup lebih sehat.

Ia juga menekankan pentingnya pola hidup sehat, seperti olahraga teratur dan menjaga pola makan.

“Jangan tunggu sakit baru peduli. Cek riwayat kesehatan dari sekarang, tetap sehat dan bahagia,” tandasnya.