TRIBUNTANGERANG.COM - Rosario de Marshall, lebih dikenal sebagai Hercules dikenal sebagai preman yang menguasai Tanah Abang.
Padahal dahulu, ia mendapatkan penghargaan bintang Seroja karena kontribusinya bersama TNI di Timor Timur
Meski menguasai kawasan Tanah Abang tepatnya dikawasan Bongkaran yang dikenal sebagai tempat prostitusi, namun dirinya memiliki pantangan dalam hidupnya.
Hercules mengaku pantang untuk meminta bahkan memeras para pedagang maupun masyarakat miskin. Hal ini bahkan sudah menjadi janji dalam hidupnya.
"Disitulah saya kerjaan saya, dari Tanah Abang, alun-alun Senen, pela-pela Tanjung Priok semua dikuasai oleh saya semua. Tapi saya sudah berjanji dalam diri saya tidak boleh ambil dari pedagang, itu janji saya," kata Hercules dikutip dalam tayangan Grib TV pada Selasa (6/5/2025).
Meski terjun ke dunia hitam, Hercules mengaku pada tahun 1990m memutuskan untuk Mulaf untuk mendalami agama Islam. Lalu meninggalkan beberapa wilayahnya yang sempat ia kuasai.
"Dari sana saya mulai sedikit belajar salat, belajar sedekah, lalu membiayai orang-orang yang dianggap tidak mampu. Hingga akhirnya tinggalkan Tanah Abang itu. Dan hingga saat ini saya ada janji dengan diri saya dan istri saya untuk setiap Jumat ada santunan dengan anak yatim, saya sudah 17 tahun menjalankan ini," ucapnya.
Profil Hercules
Dilansir dari Wikipedia.com bahwa Hercules merupakan eorang gangster dan broker politik asal Indonesia yang berasal dari Timor Timur.
Pria yang benama lengkap Rosario de Marshall itu merupakan kelahiran 27 Mei 1968.
Hercules adalah seorang portir untuk TNI-AD pada masa integrasi Timor Timur.
Saat pindah ke Jakarta, ia mendirikan kelompok preman miliknya sendiri di kawasan Tanah Abang, mengatur dunia bawah tanah kejahatan Jakarta pada 1990an.
Saat ini, Hercules menyandang status selebritas sebagai gangster terdepan, terkadang muncul pada acara TV serta majalah tabloid.
Ia juga dikenal karena hubungan politiknya dengan capres tahun 2014 dan 2019 Prabowo Subianto.
Kehidupan Masa kecil dan Remaja
Hercules kehilangan satu tangannya saat berusia 12 tahun.
Kehilangan tangan tersebut pasca serangan di Ainaro pada tahun 1978 yang juga menewaskan orang tuanya.
Kemudian Zacky Anwar Makarim merekrutnya sebagai Tenaga Bantuan Operasional (TBO), dan membawanya ke Jakarta bersama sepuluh pemuda Timor Timur lainnya untuk tinggal bersama.
Saat ini Hercules aktif di organisasi masyarakat keagamaan, dia senang membantu santunan yatim piatu.
Berhutang Nyawa ke Prabowo Subianto
Diberitakan sebelumnya, Hercules mendukung Praboso Subianto lantaran pernah berhutang nyawa.
Dungan yang diberikan mantan penguasa Tanah Abang terhadap Menhan itu di Pilpres 2024 silam.
Bahkan dukungan itu disampaikan secara terang-terangan kepada Prabowo Subianto.
Hercules juga menegaskan bahwa dukungan itu turut diberikan 1.4 juta pengikutnya di Indonesia.
Dia menegaskan bahwa dukungannya itu harga mati dan tidak bisa ditawar lagi.
Namun apakah alasan dibalik dukungan Hercules terhadap Prabowo Subiantyo itu?
Dikutip dari kompas.com, pria asal Timor Leste ini membangun "dinasti" premannya pada akhir 1980-an dan berjaya di pasar teskstil terbesar se-Asia Tenggara itu hingga 1996.
Akhir masa jayanya ditandai dengan perebutan kekuasaan oleh kelompok jago Betawi yang dipimpin oleh Muhammad Yusuf Muhi alias Ucu Kambing.
Sebelum hijrah ke Jakarta, Rozario bergabung dalam operasi tentara Indonesia untuk memperjuangkan wilayah Timor Timur, yang kini berubah nama menjadi Timor Leste.
Ia menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) dan mengemban tugas sebagai juru angkut logistik.
Sebelum "diadopsi" oleh militer Indonesia sebagai TBO, Rozario hanyalah seorang yatim piatu yang kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro di tahun 1978, seperti ditulis New Mandala.
Menurut Hercules, dia "berutang nyawa" kepada Prabowo Subianto yang kala itu menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.
Hercules bahkan pernah berujar, " Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerang saya tanpa saya mengangkat tangan untuk membalasnya."
Suatu hari saat mengirimkan logistik untuk tentara di Timor Timur, helikopter yang dinaiki Hercules mengalami kecelakaan.
Tangan kanannya terluka parah hingga ia harus dilarikan ke Jakarta dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Namun, nahas, tangan kanannya tidak bisa tertolong dan harus diamputasi.
Tak tahan dengan perawatan di RSPAD, Hercules pun kabur dari rumah sakit.
Ia akhirnya terjerumus ke dalam "lembah hitam" Tanah Abang.
"Saya merebut daerah hitam (Tanah Abang) melalui pertarungan sengit. Hampir tiap malam ada orang mati (di sana)," kenang Hercules, seperti dilansir Tribun-Timur.com.
Bersama teman-temannya dari Timor Timur, Hercules kemudian membangun daerah kekuasaannya di Tanah Abang.
(Tribuntangerang.com/BangkaPos.com)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News