Pemilihan Paus Baru

Berciri 'Soft Spoken' Paus Leo XIV Orang Amerika yang Paling Tidak Amerika, Trump Tak Sabar Bertemu

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAUS BARU- Paus Leo XIV melambaikan tangan ke hadapan ribuan umat katolik dari balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, usai didapuk sebagai Paus ke-267, menggantikan mendiang Paus Fransiskus, Kamis (8/5/2025). Profil Paus Leo XIV lahir di Chicago dengan nama lahir Robert Francis Prevost dan menjadi Paus pertama dari Amerika Serikat. ( vaticannews)

TRIBUN TANGERANG.COM, WASHINGTON- Terpilihnya Robert Francis Prevost sebagai Paus baru bergelar Paus Leo XIV membuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump senang bukan kepalang.

Lewat media sosialnya, Trump mengucapkan selamat kepada Paus Leo XIV yang  menjadi paus ke-267.

Trump bahkan tidak sabar bertemu dengan orang Amerika Serikat pertama yang menjadi Paus tersebut. 

Lewat medsos Truth Social milinya, Trump mengunggah kalimat selamat kepada paus Leo XIV.

"Selamat kepada Kardinal Robert Francis Prevost, yang baru saja diangkat menjadi Paus. Merupakan suatu kehormatan untuk menyadari bahwa ia adalah Paus Amerika pertama. Sungguh menggembirakan, dan merupakan Kehormatan Besar bagi Negara kita," kata Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya.

"Saya berharap dapat bertemu dengan Paus Leo XIV. Ini akan menjadi momen yang sangat berarti!" lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Paus Leo XIV yang berusia 69 tahun terpilih sebagai paus setelah konklaf putaran ketiga pada Kamis (8/5/2025).

Robert mengambil nama Paus Leo XIV, yang dipilih untuk menggambarkan arah kepemimpinan gereja di bawah jabatannya.

Terpililnya Paus baru disambut meriah  kerumunan umat Katolik yang memadati Plaza Santo Petrus memberi sambutan hangat dengan sorakan, ketika Paus Leo XIV tampil untuk kali pertama di balkon Basilika Santo Petrus.

Surat kabar Italia La Repubblica Paus Leo XIV menyebutnya sebagai "orang Amerika yang paling tidak Amerika" karena gaya berbicaranya yang tenang dan rendah hati (soft spoken), mencerminkan pendekatan moderat yang dimilikinya.

Kardinal Robert Jadi Paus

Habemus Papam. Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat menjadi paus baru.

Kardinal Robert Francis Prevost menjadi Paus baru dengan nama Paus Leo XIV.

Paus Leo XIV resmi terpilih sebagai Paus ke-267, menggantikan mendiang Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April lalu.

Terpilihnya Paus Leo XIV diumumkan secara resmi oleh Vatikan dengan seruan tradisional “Habemus Papam! Kita punya Paus!” melalui akun media sosial X, @VaticanNews.

"Para kardinal yang berkumpul di Kapel Sistina Vatikan telah memilih Kardinal Robert Francis Prevost sebagai Paus ke-267, yang mengambil nama Paus Leo XIV," tulis akun tersebut, dikutip Jumat (9/5/2025) dini hari WIB.

Umat Katolik dari berbagai penjuru dunia menyambut dengan antusias terpilihnya Robert Francis Prevost.

Robert Francis Prevost juga mencatat sejarah sebagai Paus pertyama dar Amerika Serikat.

Robert Francis Prevost terpilih  dalam konklaf yang dihadiri 133 kardinal elektor dari berbagai negara secara rahasia.

Paus Leo XIV tepilih di har kedua setelah munculnya asap putih dari cerobong Kapel Sistina.

Di hari pertama, Vatikan gagal  mendapatkan Paus baru setelah muncul asap putih dari cerobong asap Kapel Sistina.

Asap putih yang mengepul pukul 18.15 waktu Roma atau sekitar 23.20 WIB menjadi pertanda bahwa seorang Paus baru telah terpilih. Momen ini langsung mengundang sorak sorai dan tangis haru dari ribuan peziarah yang memadati Lapangan Santo Petrus.

Di media sosial, euforia juga terasa kuat.

Unggahan akun Instagram resmi @vaticannewsit mengenai kemunculan asap putih telah disukai lebih dari 402 ribu pengguna hanya dalam beberapa jam.

"Asap Putih, 133 kardinal elektor yang berkumpul di Kapel Sistina Vatikan telah memilih Pepo yang baru. Ia akan segera muncul di jendela tengah Basilika Santo Petrus," demikian bunyi unggahan yang dikutip Tribunnews.com.

Pemilihan Paus Leo XIV dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025, melalui tahapan konklaf yang dijalankan dengan sangat khidmat dan penuh kehati-hatian. Dua putaran awal pemungutan suara masih menghasilkan asap hitam sebagai tanda belum tercapainya konsensus. 

Namun pada hari kedua, dunia menyaksikan momen bersejarah saat asap putih mengepul, menandai terpilihnya pemimpin baru umat Katolik global.

Dengan terpilihnya Robert Francis Prevost sebagai Paus asal Amerika Serikat, harapan besar pun menyertai masa kepemimpinannya.

Banyak umat berharap Paus Leo XIV dapat melanjutkan perjuangan Paus Fransiskus dalam membangun gereja yang lebih inklusif, humanis, dan berorientasi pada perdamaian dunia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News