TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencium tangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Adegan itu terjadi saat Kapolri menghadiri acara ulang tahun Meriyati Roeslani, istri almarhum Jenderal Hoegeng.
Jenderal Hoegeng diketahui adalah Kapolri yang hidup sederhana. Kesederhanaan dan kejujurannya memuatnya dipuja oleh presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan sapaan Gus Dur.
Gus Dur bahkan pernah mengatakan cuma ada tiga polisi jujur di Indonesia, Polisi tidur, patung polisi dan Hoengeng.
Menanggapi sikap Kapolri yang mencium tangan Megawati, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani buka suara.
Dia merespons positif hal yang dilakukan Kapolri.
Baca juga: Kapolri Cium Tangan Megawati saat Bertemu di Ultah Istri Hoegeng Pasca Curhat Sulit Bertemu
Dia menyebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencium tangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai sikap yang wajar.
Alasannya, menurut Muzani, dari segi pengalaman, Megawati merupakan tokoh senior yang memiliki rekam jejak untuk bangsa Indonesia.
"Karena itu penghormatan dari Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kepada Ibu Mega dalam bentuk mencium tangannya adalah sesuatu yang wajar saja," kata Muzani saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/6/2025).
Diketahui, Kapolri mencium tangan Megawati dalam acara peringatan ulang tahun ke-100 Meriyati Hoegeng, istri almarhum Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso di Depok, Jawa Barat, Senin (23/6/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Sigit tampak menyambut Megawati dengan mencium tangan Presiden Kelima RI itu saat tiba di lokasi acara.
Baca juga: Respons Demokrat Soal Momen Kapolri Cium Tangan Megawati di Acara Ultah Istri Hoegeng
Muzani lantas berkelakar kalau dirinya akan melakukan hal serupa seperti Listyo Sigit apabila bertemu Megawati.
Hal sebagai bentuk penghormatan antara pejabat muda dengan orang yang lebih tua.
"Ibu Megawati Soekarnoputri adalah Presiden Republik Indonesia kelima, pernah juga menjadi Wakil Presiden, Ketua Umum dari Partai Politik Pemenang Pemilu, orang yang paling senior di antara para mantan pemimpin bangsa ini," ucap dia.
"Saya kira itu bentuk penghormatan dari orang yang lebih muda kepada ibu yang lebih tua. Saya pun kalau ketemu Ibu Mega, sama, mencium tangannya," ujar Muzani.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News