Sekolah Rakyat

Sekolah Rakyat di Banten Terbatas, Gubernur Andra Soni Ajukan Tambahan ke Pemerintah Pusat

Penulis: Gilbert Sem Sandro
Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEKOLAH RAKYAT- Gubernur Andra Soni (kiri) saat diwawancarai TribunTangerang.com di Kantor Pos Indonesia di Jalan Daan Mogot KM.25, Sukarasa, Kota Tangerang, Banten, Rabu (16/7/2025). Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, saat ini hanya terdapat dua Sekolah Rakyat dari 8 kota dan kabupaten yang ada di daerah berjuluk Tanah Jawara tersebut.(TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro)

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pemerintah Provinsi Banten mengusulkan penambahan Sekolah Rakyat (SR) kepada Pemerintah Pusat untuk mengakomodir pelajar dari kalangan keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, saat ini hanya terdapat dua Sekolah Rakyat dari 8 kota dan kabupaten yang ada di daerah berjuluk Tanah Jawara tersebut.

"Sekolah rakyat di Provinsi Banten ada dua sekolah perintis, pertama berlokasi di Tangerang Selatan, tepatnya di sekitar Villa Melati Mas dan satu lagi ada di Lebak," ujar Andra kepada awak media, Sabtu (2/8/2025).

Adapun dua Sekolah Rakyat yang difungsikan kepada masyarakat di Provinsi Banten tersebut hanya diperuntukan bagi kalangan pelajar yang baru lulus jenjang Sekolah Menengah Pertama atau SMP.

Sekolah Rakyat yang berlokasi di Kota Tangerang Selatan hadir untuk mengakomodir murid-murid dari 7 kota kabupaten se-Banten. Sementara SR yang berada di Kabupaten Lebak hanya diperuntukan bagi warga di daerahnya saja.

Baca juga: Sekda Banten Ungkap Alasan Siswa Sekolah Rakyat Tangsel Pilih Mundur Jelang Dibuka

Daya tampung yang dimiliki Sekolah Rakyat yang berada di Jalan Kencana I, Jelupang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) hanya berjumlah 150 orang siswa SMA.

Berbeda sedikit dengan Kota Tangsel, Sekolah Rakyat di Kabupaten Lebak mampu melayani 100 orang pelajar tingkat SMA.

"Terdapat 150 peserta didik dari keluarga miskin ekstrim DTSN, Desil 1 dan Desil 2 di Kota Tangsel, bangunannya sedang direnovasi dan Insyaallah tidak lama lagi akan mulai beroperasi," ungkapnya.

"Sekolah Rakyat yang di Kota Tangerang Selatan ini peserta didiknya dari seluruh kabupaten dan kota kecuali, kalau yang dari Lebak ya bersekolah di sana," sambungnya.

Salah satu alasan diajukannya penambahan Sekolah Rakyat, lanjut dia, guna memastikan seluruh putra-putri di Provinsi Banten menerima fasilitas pendidikan yang sama tanpa adanya kesenjangan.

Baca juga: Sempat Tertunda karena Gedung Belum Siap, Sekolah Rakyat di Tangsel Siap Dibuka 15 Agustus 2025

Kendati demikian pengajuan tambahan Sekolah Rakyat harus tetap berdasarkan persetujuan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI 

Terlebih Sekolah Rakyat dirancang sebagai jalur pendidikan yang membuka kesempatan besar bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu dalam mewujudkan generasi emas Indonesia 2045. 

Pendekatan penerimaan siswa-siswi di Sekolah Rakyat pun tidak berdasarkan dengan hasil atau nilai tes akademik, melainkan kondisi sosial ekonomi keluarga.

"Kemudian kami juga mengajukan beberapa tambahan usulan kepada Pemerintah Pusat untuk sekolah rakyat sebanyak-banyaknya, termasuk Kota Tangerang yang telah menyiapkan lahannya yang diperuntukkan untuk sekolah unggulan," ungkapnya.

Halaman
12