Emosi Umpan Habis saat Asyik Memancing, Remaja di Buleleng Bali Tewas usai Nekat Terjun ke Laut

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LOMPAT KE LAUT -Remaja berinisial KP (15) nekat melompat ke laut gara-gara marah kehabisan umpan saat memancing di Eks Pelabuhan Buleleng, Bali, pada Jumat (15/8/2025) malam. (Tribun Bali/Istimewa)

TRIBUN TANGERANG.COM, BULELENG- Aksi bunuh diri dilakukan seorang remaja bernama KP (15) di Pelabuhan Buleleng, Jumat (15/8/2025) malam.

KP tewas setelah nekat melompat ke laut saat memancing bersama kakak dan kerabatanya.

KP diduga nekat melompat ke laut karena emosi setelah umpan habis saat dirinya asyik memancing.

Korban diduga merasa frusrtasi karena tidak lagi memiliki umpan untuk kembali memancing.

Hal itu membuat diduga kesal sehingga nekat melompat ke laut.

Sebelum menceburkan diri ke laut, KP sebelumnya melemparkan pancing ke laut.

Diduga karena masih dikuasai emosi, KP diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan lompat ke laut.

Kronologis Tewasnya KP

KP diketahui memancing bersama sang kakak, Komang Suartana dan seorang kerabatnya bernama Komang Ngurah Sudiarta sekira pukul 19.30 Wita di anjungan eks Pelabuhan Buleleng.

Pelabuhan yang berlokasi di Jalan Pelabuhan Buleleng, Kampung Bugis, Kecamatan Buleleng ini tetap menjadi daya tarik wisata yang sarat akan nilai sejarah di ujung utara Pulau Bali, meskipun tidak lagi menjadi pelabuhan utama.

Tempat tersebut juga menjadi spot para pemancing di ketika malam hari.

Lokasi itu juga dapat diakses dengan mudah lantaran hanya berjarak 2,5 kilometer ke arah utara dari pusat Singaraja yang menjadi ibu kota Kabupaten Buleleng.

Setibanya di lokasi, mereka memancing tanpa kendala.

Hingga tiga jam kemudian, KP yang memancing di sekitar anjungan kehabisan umpan.

KP kemudian emosi dan tidak dapat mengontrol diri bahkan sampai melempar kail pancingnya ke laut.

Komang Suartana sempat berupaya untuk membujuk adiknya agar tenang dengan membelikan umpan baru.

Tetapi KP justru nekat menceburkan diri ke laut di Eks Pelabuhan Buleleng.

Peristiwa ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Buleleng, Yohana Rosalin Diaz saat dikonfirmasi pewarta Tribun Bali, Muhammad Fredey Mercury.

Polisi berpangkat Inspektur Polisi Satu (Iptu) tersebut menjelaskan korban sempat dibujuk kakaknya untuk pulang.

Namun, KP menolak dengan amarah yang masih bergejolak.

"Kakaknya yang bernama Komang Suartana menyarankan dia untuk pulang saja. Namun yang bersangkutan tidak mau," jelas Iptu Yohana pada Sabtu (16/8/2025). 

Dia melanjutkan, pada saat itu Komang Suartana melihat KP hanya berjalan mondar-mandir sambil meluapkan emosinya.

Komang Suartana bahkan sempat mendengar adiknya mengeluarkan kata-kata kasar.

Tak ingin adiknya makin larut dalam amarah, Komang Suartana kemudian membelikan umpan dengan harapan bisa meredam emosi adiknya.

Namun, KP justru membuang kail pancingnya ke laut.

"Karena tak kunjung mau diajak pulang, kakaknya berinisiatif membelikan umpan. Tapi Ketut P tetap tidak mau dan malah melempar kail pancingnya ke laut," ucap Iptu Yohana.

Setelah itu, KP sempat terdiam sejenak.

Komang Suartana sempat mengira KP sudah dapat menenangkan diri, namun tiba-tiba remaja 15 tahun itu justru nekat memanjat pagar anjungan.

Kakaknya yang hanya berjarak tiga meter dari lokasi sempat berlari untuk mencegah aksi nekat adiknya.

Sayangnya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil, dan adiknya menceburkan diri ke laut.

Komang Suartana dan Komang Ngurah Sudiarta berteriak minta tolong warga karena tidak bisa berenang.

Beruntung, seorang warga bernama Muhammad Ali bergegas datang ke lokasi.

Dia langsung berupaya menolong KP dan membawa ke daratan.

Sementara, warga lainnya melaporkan peristiwa ini ke Unit Reaksi Cepat (URC) Polsek Kota Singaraja.

"Warga sekitar sempat memberi pertolongan pertama, namun tidak membuahkan hasil," tambah Iptu Yohana.

KP kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng yang hanya berjarak 2 kilometer dari lokasi.

"Sehingga KP dilarikan ke RSUD Buleleng menggunakan mobil patroli sekitar pukul 23.40 wita untuk mendapat pertolongan medis," pungkasnya.

Disinggung mengenai hasil pemeriksaan medis, Iptu Yohana mengatakan keterangan dari RSUD Buleleng, KP dinyatakan meninggal dunia.

Pihak keluarga juga sudah mengikhlaskan kematian KP, dan mengganggap peristiwa ini sebagai musibah.

Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah tebersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News