Selain itu, pemerintah provinsi akan memperkuat edukasi kesehatan masyarakat untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.
“Saya menyampaikan prihatin dan rasa kecewa yang sangat dalam, serta permohonan maaf atas meninggalnya seorang balita yang tubuhnya dipenuhi cacing,” ujar pria yang akrab KDM itu dalam keterangan resminya, Selasa (19/8/2025).
Ia menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah mengirimkan tim untuk mengevakuasi dan merawat keluarga almarhum sebagai upaya menangani keluarga korban.
“Hari ini, kami sudah mengirim tim untuk mengangkut seluruh keluarga tersebut agar keluarganya juga dirawat karena menderita TBC,” ucap KDM.
Viral Video Raya Disaksikan 9,8 Juta Kali
Sebelumnya, sebuah video yang diunggah akun Rumah Teduh di Facebook mengenai kasus meninggalnya balita bernama Raya menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Video berdurasi sembilan menit tersebut sudah ditonton lebih dari 9,8 juta kali dan memperlihatkan kondisi kritis Raya saat dirawat di Intensive Care Unit (ICU).
Dalam video itu disebutkan, tubuh Raya dipenuhi ribuan cacing gelang. Bahkan, cacing terlihat keluar dari hidung, mulut, dan anus.
Berdasarkan keterangan dokter yang menangani, KDM mengatakan bahwa Raya meninggal akibat cacingan parah atau askariasis.
Kondisi Raya semakin memburuk karena pengaruh lingkungan dan situasi keluarga.
Untuk diketahui, Raya tinggal bersama keluarganya di Kampung Pangenyangan, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.
“Ibunya mengalami gangguan kejiwaan, ayahnya menderita TBC. Sejak balita, ia (Raya) terbiasa tinggal di kolong rumah bersama ayam dan kotorannya.
Tangan tidak pernah dicuci, lalu mulutnya kemasukan cacing,” jelas KDM.
Ia menegaskan, Pemprov Jabar akan memberikan sanksi kepada pemerintah desa dan pihak terkait yang dianggap lalai menjalankan fungsi pelayanan dasar, seperti Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), pos pelayanan terpadu (posyandu), dan bidan desa.
“Fungsi-fungsi pokok pergerakan PKK, posyandu, dan kebidanannya tidak berjalan. Sanksi akan kami berikan pada siapapun dan daerah manapun yang terbukti tidak memberikan perhatian kepada masyarakat,” tegas KDM.