Viral Kisah Ojol Selamat dari Ancaman Begal yang Beraksi Lewat Orderan Fiktif di Graha Raya Tangsel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RAWAN BEGAL- Media Sosial TikTok @JunaDiJalan, Kiri foto Indra saat menceritakan orderan fiktif dan kanan lokasi di Graha Raya, Serpong Utara.

Di sisi kiri terdapat kali, dan di sisi kanan terlihat area kebun yang gelap gulita.

Ia pun memutuskan berhenti di pinggir jalan dan tidak melanjutkan perjalanan ke titik pengantaran karena merasa lokasi tersebut terlalu rawan.

“Saya lihat titiknya ada di tengah-tengah jalan tanggul itu. Saya enggak berani masuk karena gelap banget. Saya konfirmasi lewat chat di aplikasi, tapi customer malah minta nomor WhatsApp saya. Saya curiga dong, masa bisa chat di aplikasi tapi malah minta WA?” tambahnya.

Kecurigaan Indra semakin kuat ketika ia melihat lampu senter di tengah jalan tanggul, seolah memberi sinyal agar ia mendekat. 

Namun, karena merasa tidak aman dan mencium adanya indikasi potensi begal, ia memilih untuk tidak melanjutkan pengantaran.

“Feeling saya udah enggak enak. Saya putuskan selesaikan orderannya dan saya talangin dulu uangnya. Lebih baik rugi duit daripada nyawa. Setelah itu saya langsung lapor ke customer service Grab,” ungkapnya.

Kata Indra pihak Grab juga telah menindak lanjuti laporannya, dan langsung merespons dan menelusuri laporan tersebut, termasuk mengusut akun pemesan yang terindikasi fiktif.

“Alhamdulillah, Grab langsung bertindak. Pemesannya langsung diusut, dan sekitar tiga jam kemudian dana penggantian orderan cair ke saldo Grab saya,” ujar Indra.

Indra juga menyampaikan bahwa jalan tanggul yang menjadi lokasi pengantaran telah divalidasi oleh banyak komentar warganet sebagai lokasi yang rawan begal, memperkuat kecurigaannya saat kejadian berlangsung.

Dalam kesempatan yang sama, Indra berharap kejadian ini dapat menjadi evaluasi bagi pihak Grab, khususnya terkait metode pembayaran tunai yang menurutnya rawan disalahgunakan untuk orderan fiktif.

“Harapan saya sebagai ojol, dan mewakili teman-teman ojol se-Indonesia, metode pembayaran tunai sebaiknya dihapus saja. Supaya driver enggak perlu nalangin dulu dan supaya enggak ada lagi orderan fiktif,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyarankan agar proses pendaftaran akun pelanggan Grab diperketat.

“Kalau bisa ke depan sistem keamanannya diperkuat. Saat orang daftar akun Grab, data seperti KTP dan KK dicek lebih ketat. Jadi kalau ada orderan fiktif, bisa langsung ketahuan siapa pelakunya,” tutup Indra. (m30)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News