TRIBUN TANGERANG.COM- Makan nasi putih dengan mi instan kerap dilakukan orang Indonesia.
Nasi ditambah mi instan sebagai lauk kerap dipraktekkan.
Selain membuat kenyang, mie juga dijadikan lauk sehingga sarapa atau makan siang menjadi lebih mengenyangkan.
Mi instan yang sebenarnya juga karbohidrat kerat menjadi 'lauk' pengganti.
Meski keduanya sama-sama berfungsi sebagai karbohidrat, namun mie instan kerap berubah sebagai pengganti lauk.
Padahal tidak ada perbedaan antara nasi dan mi. Keduanya sama-sama karbohidrat. yang minim.
Meski dianggap biasa bagi sebagian orang Indnesia, nyata makan mie bersama nasi ternyata tidak baik.
Ada risiko yang mengintai bila kebiasaan ini dilakukan dalam jangka panjang.
Risiko juga tidak sepele dan berbahaya bila terus dilakukan bertahun-tahun.
Di balik kelezatannya, kebiasaan mengonsumsi nasi dan mi secara bersamaan ternyata menyimpan risiko kesehatan.
Terutama jika nasi dan mi dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa keseimbangan gizi yang tepat.
Respon Ahli Gizi
Dilansir ipb.ac.id, Rosyda Dianah, dosen bidang gizi dari Sekolah Vokasi IPB University, mengungkapkan bahwa konsumsi nasi dan mi secara bersamaan bisa menyebabkan ketidakseimbangan asupan gizi.
"Kombinasi ini berisiko menimbulkan ketidakseimbangan gizi dan berbagai gangguan kesehatan jika tidak diimbangi dengan asupan gizi lain," paparnya, yang juga dosen Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi di Sekolah Vokasi IPB University.
Menurutnya, kombinasi dua sumber karbohidrat ini dapat meningkatkan asupan kalori dan karbohidrat secara signifikan, serta menurunkan keseimbangan zat gizi lainnya seperti protein dan lemak sehat.