Nikmatnya Burung Puyuh Goreng di Balaraja: Daging yang Lembut Berpadu dengan Sambal Hijau Pedas

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, BALARAJA - Ayam, bebek dan lelel goreng? Sudah biasa. Nah, waktunya anda mencoba menu burung puyuh goreng sambel hijau di Dapoer Loreng yang terletak di Jalan Raya Kresek, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.

Cara pengajiannya juga menarik, satu ekor burung puyuh goreng dan sambal hijau itu disajikan di atas piring dari tanah liat atau tembikar. Dijamin memanjakan mata dan perut.

Burung puyuh goreng di Dapoer Loreng juga renyah, sementara bagian dalam dagingnya lembut, berpadu dengan sambal hijau dan nasi hangat yang sangat mengunggah selera.

"Dagingnya empuk, lembut, sambal hijaunya mantap," ungkap seorang pengunjung, Siti Marsilah saat diwawancarai, Selasa (9/9/2025).

Siti yang juga membawa keluarganya tampak lahap menikmati burung puyuh goreng.

Dia menuturkan baru pertama kali merasakan daging burung puyuh. Meski begitu Siti mengaku sangat menyukainya.

"Ini pengalaman pertama makan daging burung puyuh, tapi cocok suka banget, kayanya bakal terus datang ke sini lagi," ungkapnya.

Selain burung puyuh goreng, Dapoer Loreng juga menyajikan aneka makanan menarik. Mulai dari nila goreng, belut goreng hingga sate kelinci.

Pemilik Dapoer Loreng, Kokom Komariah mengatakan adanya sajian burung puyuh goreng ini bermula dari sang suami yang sangat menyukai daging puyuh.

Dari situ dia pun mulai bereksperimen untuk membuat warung makan yang menjual burung puyuh goreng versi Dapoer Loreng.

Baca juga: 10 Tempat Makan Bakso Enak di Tangerang Selatan yang Wajib Dicoba, Ini Daftar Alamatnya

Dapoer Loreng sendiri mulai berdiri sejak 2022 lalu, namun sempat vakum selama dua tahun hingga mulai buka kembali sejak awal 2025.

Adapun nama Dapoer Loreng diambil dari pekerjaan suami Kokom yang merupakan seorang anggota TNI.

"Mulai dari 2022, berawal dari suami saya yang suka sama daging puyuh, akhirnya saya coba mulai deh buka sendiri, alhamdulillah banyak yang suka," kata Kokom.

"Kalau nama Dapoer Loreng karena suami saya tentara, jadi diambil dari sana," tambahnya.