Disnaker Sebut Minat Masyarakat Kabupaten Tangerang Jadi PMI Cukup Tinggi

Disnaker) Kabupaten Tangerang sebut minat masyarakat Kabupaten Tangerang, Banten, untuk bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran tinggi.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Joko Supriyanto
TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
ILUSTRASI PEKERJA MIGRAN - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Tangerang sebut minat masyarakat Kabupaten Tangerang, Banten, untuk bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) masih tinggi. 

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Tangerang sebut minat masyarakat Kabupaten Tangerang, Banten, untuk bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) masih tinggi.

Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja pada Disnaker Kabupaten Tangerang, Iis Kurniati menjelaskan rata-rata Taiwan dan China menjadi negara tujuan yang paling diminati.

"Masih banyak yang berminat (kerja ke luar negeri), rata-rata mereka bekerja ke Taiwan, China," ujarnya kepada wartawan, Kamis (30/10/2025).

Menurut Iis, upah yang besar menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk bekerja di luar negeri.

"Kebanyakan itu yang berangkat ke sana (luar negeri) itu melalui skema G to G program Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI)," paparnya.

Dia mengatakan negara tujuan yang menjadi terbanyak dan favorit PMI asal Kabupaten Tangerang tersebut yakni, Taiwan China, Korea Selatan, Jepang dan negara Asia lainnya.

Masyarakat yang memilih bekerja di luar negeri diketahui kerja di sektor formal sebagai pegawai perusahaan manufaktur, restoran dan perawat atau tenaga kesehatan.

"Yang luar negeri itu ada di Jepang. Itu sektornya manufaktur ada, kemudian sektor pengolahan makanan dan perawat lansia juga ada," ucap Iis.

Iis menambahkan Disnaker Kabupaten Tangerang akan memberikan pembekalan materi berupa bahasa asing, bagi masyarakat yang mendaftar bekerja di luar negeri.

"Kalau kita sekarang sudah mengirimkan tahun ini sekitar 32 orang untuk mengikuti pelatihan bahasa Jepang. Jadi sebelum diberangkatkan ke perusahaan mereka dibekali pelatihan bahasa terlebih dahulu," jelasnya. (m41) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved