Hari Pahlawan

Sosok Rahmah El Yunusiyyah, Perempuan Minang yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Rahmah El Yunusiyyah lahir di Bukittinggi pada 29 Desember 1900 dari keluarga ulama Minangkabau

|
Editor: Joseph Wesly
(Dok Kemendikbud RI)
PAHLAWAN NASIONAL- Hajjah Rahma El Yunusiyyah diberi anugerah menjadi Pahlawan Nasional. Perempuan minang ini menjadi pelopor pendidikan di khususnya untuk perempuan di Indonesia. (Dok Kemendikbud RI) 

Ringkasan Berita:
  • Rahmah El Yunusiyyah, tokoh asal Minangkabau, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional atas jasanya mendirikan Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang pada 1923, lembaga pendidikan khusus perempuan pertama di Indonesia.
  • Diniyah Puteri menjadi cikal bakal sistem pesantren modern yang memadukan pendidikan agama, ilmu umum, keterampilan hidup.
  • Sepanjang hidupnya, Rahmah aktif memperjuangkan akses pendidikan dan peran perempuan di ruang publik, menjadikannya sosok inspiratif.

 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA- Rahmah El Yunusiyyah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional di momen hari Nasional 2025.

Perempuan Minang Minang ini dikenal luas sebagai perintis pendidikan perempuan di Indonesia lewat pendirian Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang.

Perguruan Diniyah Puteri Padang Panjang ini juga menjadi cikal bakal berdirinya pesatren Modern di Indonesia.

Sosok Rahmah El Yunusiyyah

Rahmah El Yunusiyyah lahir di Bukittinggi pada 29 Desember 1900 dari keluarga ulama Minangkabau. Sejak kecil, ia tumbuh dalam lingkungan surau dan tradisi pendidikan agama yang kuat.

Melihat kondisi perempuan pada masa itu yang sulit mengakses pendidikan, Rahmah merasa terpanggil untuk melakukan perubahan.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, pada tahun 1923 ia mendirikan Diniyah Puteri Padang Panjang, lembaga pendidikan khusus perempuan pertama di Indonesia.

Sekolah ini menggabungkan pelajaran agama, ilmu pengetahuan umum, keterampilan hidup, serta pembentukan karakter dan kepemimpinan.

Di bawah kepemimpinannya, Diniyah Puteri berkembang pesat dan menjadi pelopor pendidikan perempuan berbasis pesantren di Nusantara.

Lulusan lembaga ini banyak yang kemudian berperan sebagai guru, mubaligah, tokoh masyarakat, hingga aktivis perempuan di berbagai daerah.

Selain berfokus di dunia pendidikan, Rahmah juga aktif dalam gerakan sosial dan pemberdayaan perempuan Minangkabau.

Ia kerap menyuarakan pentingnya perempuan memiliki ilmu, akhlak, dan kemampuan memimpin agar bisa berkontribusi di ruang publik.

Atas dedikasi dan perjuangannya, Rahmah El Yunusiyyah mendapat pengakuan luas, termasuk dari tokoh-tokoh pembaruan Islam di kawasan Melayu. Ia wafat pada 26 Februari 1969 dan dimakamkan di Padang Panjang, Sumatera Barat.

Penetapan Rahmah El Yunusiyyah sebagai Pahlawan Nasional tahun 2025 menjadi bentuk penghargaan negara atas jasa-jasanya dalam memajukan pendidikan perempuan Indonesia.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved