Kronologi 6 Santri Tewas Tenggelam di Bekas Galian di Bangkalan, Berawal Main Tahan Nafas

Tragedi memilukan terjadi di kawasan wisata Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur

Editor: Joseph Wesly
(TribunJatim.com)
KUBANGAN DI BANGKALAN - Enam bocah santri tewas tenggelam di kubangan air kawasan Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan, pada Kamis (20/11/2025) petang. Peristiwa tersebut menarik perhatian warga, sementara Unit Inafis Satreskrim Polres Bangkalan melakukan olah TKP hingga pukul 21.30 WIB. (TribunJatim.com) 

Ringkasan Berita:
  • Enam santri berusia 7–10 tahun tewas tenggelam di bekas galian tambang Bukit Jaddih, Bangkalan, setelah diduga kabur dari pondok dan bermain air di kubangan sedalam empat meter.
  • Insiden terjadi saat salah satu korban bermain tahan napas dan tidak muncul ke permukaan, lima temannya mencoba menolong namun ikut tenggelam.
  • Polisi menyelidiki peristiwa tersebut serta mendalami legalitas tambang di lokasi, karena area tersebut disebut aktif digunakan untuk penambangan dalam dua tahun terakhir.

 

TRIBUNTANGERANG.COM, BANGKALAN- Tragedi memilukan terjadi di kawasan wisata Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur.

Enam santri ditemukan tewas tenggelam di bekas galian tambang pada Kamis (20/11/2025) sore.

Peristiwa tersebut bermula ketika para santri diduga kabur dari pondok pesantren untuk bermain air di kolam bekas galian C yang jaraknya sekitar 450 meter dari pondok.

Kubangan air itu memiliki kedalaman sekitar empat meter dengan dasar penuh lumpur.

Kronologi Kejadian

Salah satu santri senior pertama kali melihat kejadian itu dan segera memberi tahu warga setempat. Keenam korban kemudian dievakuasi ke puskesmas sebelum dipulangkan ke keluarga masing-masing.

Para korban masih berusia belia, yakni 7 hingga 10 tahun.

Identitas Korban

Empat santri berasal dari Surabaya:

  • Louvin (9)
  • Rosyid Ainul Yakin (10)
  • Reynand Azka (9)
  • Salman (9)

Dua lainnya berasal dari Madura:

  • Moh Nasirudin Adrai (8), asal Sampang
  • Muhammad Akhtar Muzain Ainul Izzi (7), asal Bangkalan
  • Kesaksian: Bermain Tahan Napas Berujung Tragedi

Menurut keterangan salah satu santri berinisial AND, insiden berawal saat salah satu korban bermain tahan napas di dalam kubangan air. Namun korban tak kunjung muncul ke permukaan. Lima temannya mencoba menolong, tetapi justru ikut tenggelam.

“Santri kecil itu main tahan napas, tapi tidak muncul lagi. Sandal mereka mengambang semua,” ujar AND, dikutip dari TribunJatim.com.

Ia menambahkan, para korban diam-diam pergi ke lokasi meski sudah ada papan larangan.

Pernyataan Polisi

Kapolsek Socah, Iptu Pariadi, menyampaikan bahwa para santri sebelumnya mengikuti latihan menjelang lomba. Usai latihan, mereka keluar pondok tanpa diketahui para pengasuh dan menuju bekas galian tambang tersebut.

“Kami sudah evakuasi enam korban ke Puskesmas Jaddih. Mereka betul santri,” jelasnya.

Pihak keluarga juga telah menandatangani surat pernyataan menolak autopsi.

Polisi Dalami Legalitas Tambang

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved