Warga Tangsel Cemas, Kali Berubah Warna Tanpa Sebab Jelas

Perubahan warna air kali Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, menjadi merah pekat menimbulkan kekhawatiran warga.

Tribuntangerang.com
AIR SUNGAI BERWARNA MERAH - Suasana terkini Kali Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan, (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

Laporan Wartawan
TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Perubahan warna air kali Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, menjadi merah pekat menimbulkan kekhawatiran warga.

Warga setempat, Bakti mengatakan kejadian yang berlangsung Sabtu (4/10/2025), menambah panjang daftar fenomena serupa yang pernah terjadi di wilayah tersebut.

Air kali yang mendadak berubah warna sekitar pukul 15.30 WIB sontak membuat warga resah. 

Meski tak tercium bau menyengat, lanjut Bakri, ia menduga perubahan warna tersebut disebabkan oleh pencemaran dari limbah rumah tangga atau industri.

"Saya lihat warnanya merah pekat, enggak bau sih, tapi tetap aja bikin khawatir. Ini air buangan selokan dari perumahan, bukan air bersih,” ujar Bakri, Serpong, Tangsel, Senin (6/10/2025).

Perubahan warna berlangsung selama sekitar dua setengah jam sebelum kembali normal menjelang petang.

Baca juga: Air Sungai Berwarna Merah Gegerkan Warga Tangsel, Begini Penampakannya

Sementara itu, Ali mengatakan fenomena serupa bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, warna air kali pernah berubah menjadi biru, hitam, bahkan hijau.

"Merah baru kemarin, tapi kalau biru, hitam, hijau itu pernah juga. Jadi bukan hal baru sebenarnya, tapi tetap aja bikin bingung penyebabnya apa,” kata Ali.

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Lebih lanjut, Bakri berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk menelusuri penyebab fenomena tersebut. Kekhawatiran mereka bukan hanya soal warna air, tetapi juga potensi bahaya pencemaran lingkungan jika dibiarkan terus terjadi.

"Kalau dibiarkan terus bisa bahaya. Harusnya pemerintah turun tangan, telusuri sumber limbahnya,” tutup Bakri.

Pantauan TribunTangerang.com  kondisi air sungai sudah kembali normal dengan warna cokelat seperti biasanya.

Aliran air tampak mengalir seperti biasa, dan aktivitas di sisi kiri maupun sekitarnya berlangsung normal. (m30)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved