Bullying di SMPN 19 Tangsel

LBH Klaim Muhammad Hisyam Meninggal Bukan karena Tumor, Melainkan Dipicu Perundungan

kondisi Muhammad Hisyam tidak akan memburuk hingga separah sekarang bila tidak ada tindak kekerasan yang dilakukan oleh terduga pelaku.

(TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico)
KORBAN BULLYING MENINGGAL- Suasana pemakaman siswa SMPN 19 Tangsel, Muhammad Hisyam yang diduga menjadi korban Bullying. Muhammadi Hisyam meninggal karena dipukul teman sebangkunya pakai kursi. (TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico). 

Laporan Wartawan
TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG - Lembaga Bantuan Hukum yang mendampingi keluarga Muhammad Hisyam menegaskan kondisi kritis yang dialami remaja tersebut bukan dipicu oleh penyakit bawaan, melainkan akibat tindakan perundungan yang disertai kekerasan fisik.

Kuasa hukum keluarga, Alvian, menanggapi keterangan Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie yang sebelumnya menyebut adanya penyakit bawaan pada diri korban.

“Pemicunya karena perundungan. Dari awal sudah ada pemukulan di kepala korban,” ujar Alvian saat dihubungi, Senin (17/11/2025).

Ia menilai kondisi Muhammad Hisyam tidak akan memburuk hingga separah sekarang bila tidak ada tindak kekerasan yang dilakukan oleh terduga pelaku.

“Iyalah, karena kalau tidak dipukul, orang tidak bakal sakit. Logikanya begitu,” tambahnya.

Meski begitu, Alvian mengaku hingga kini pihaknya belum menerima hasil resmi pemeriksaan medis dari rumah sakit terkait penyebab kritisnya Muhammad Hisyam.

“Belum dapat penjelasan dari rumah sakit untuk penyebab kematiannya,” tuturnya.

Namun, ia tetap mengecam pernyataan Wali Kota Benyamin Davnie yang menyebut Muhammad Hisyam memiliki riwayat penyakit bawaan. 

Baca juga: Korban Bullying di SMPN 19 Tangsel Meninggal, Pemkot Tangsel Lakukan Pendalaman Kasus Perundungan 

Menurut Alvian, pernyataan tersebut justru menyesatkan dan mengaburkan pemicu utama kondisi korban.

“Kita kaget. Kenapa Pak Wali mengeluarkan pernyataan seperti itu? Kita mengecam keras, karena pemicunya ya bullying itu,” jelasnya.

Ia menegaskan, sekalipun seseorang memiliki penyakit tertentu, kekerasan fisik tetap tidak dapat dibenarkan.

"Orang kalau punya tumor atau apa pun, kalau dipukul tidak mungkin separah itu. Logikanya begitu,” kata Alvian.

Sebelumnya, Benyamin Davnie menyampaikan Muhammad Hisyam diduga memiliki penyakit tumor yang diketahui setelah perawatan intensif.

"Jadi memang yang si anak ini sudah menderita tumor, memang baru ketahuan saja. Terpicu, kemarin dengan kejadian itu," ujar Benyamin saat dikonfirmasi.

Baca juga: Pengurus Besar PGRI Soroti Kasus Perundungan Muhammad Hisyam Siswa SMPN 19 Tangsel

Ia mengatakan, dugaan tersebut ia dapatkan dari rumah sakit tempat korban dirawat.

Diketahui, Muhammad Hisyam dinyatakan meninggal dunia, Minggu (16/11/2025) pagi.

"(Kabar) Dari rumah sakit. Tumor otak itukan enggak tiba-tiba, prosesnya panjang, bertahun-tahun. Cuman enggak dirasakan, mungkin seperti itu," ujar Benyamin Davnie.

Lebih lanjut, Benyamin Davnie memastikan dugaan perundungan menimpa Muhammad Hisyam telah ditangani kepolisian.

"Penanganan kasus ini sudah kita dampingi sampai ke Polres," tutup Benyamin. (m30)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved