Bayi Perempuan Dibuang di Masjid Al Muhajirin Komplek Setneg, Si Ibu Malu dengan Perbuatannya

Akhirnya ibu buang bayi di pelataran Masjid Al Muhajirin, Komplek Sekneg Pinang sudah ditangkap polisi. 

Kolase foto TribunTangerang.com/istimewa
Inilah sosok wanita yang membuang bayi perempuan cantik baru lahir di Masjid Al Muhajirin, Kompek Seknek, Kecamatan Pinang, Tangerang 

Kemudian pria yang akrab dipanggil Budi itu menceritakan kronologis lengkap kejadian pembuangan bayi tersebut, menurut pantauan CCTV yang berada di area masjid.

Bermula saat pukul 16.30 WIB, terlihat seorang wanita sambil menggendong bayi memasuki area masjid melalui pintu belakang atau Blok C.

Setelah berhasil memasuki area masjid, wanita tersebut menuju menara masjid dan menaruh bayi di lantai bawah menara masjid, yang memang tergolong nyaman untuk duduk.

Selama 15 menit, wanita itu merapikan pakaian dan hijabnya, sambil memantau situasi area masjid yang tergolong sepi.

"Agak lama wanita muda ini disitu, sambil merapikan hijab, makser dan pakaiannya. Wanita itu melihat sekeliling halaman masjid yang saat itu memang sepi," ujar Isbudi Santoso saat diwawancarai TribunTangerang.com, pada Senin (23/8/2021).

Lalu, wanita tersebut kembali menggendong bayinya keluar dari lantai menara masjid dan memutar ke halaman depan lalu menuju ke halaman sebelah kiri masjid.

Setelah mengitari area masjid, pada pukul 17.00 WIB, wanita tersebut akhirnya meletakkan bayi itu di pintu pelataran masjid sebelah kiri yang paling pojok.

"Sepertinya wanita ini sudah membaca situasi masjid yang tidak terlihat orang lewat di posisi mana," kata Budi.

"Akhirnya tepat pukul 17.00 WIB, si wanita menaruh bayinya di pelataran masjid paling ujung," sambungnya.

Selanjutnya, pada pukul 17.15 WIB, seorang jamaah masjid bernama Ponidin yang datang untuk bersiap melakukan shalat Maghrib.

Menurut pengakuan Ponidin, dirinya mendengarkan samar-samar suara tangisan seperti getaran telepon seluler (HP).

Setelah mengetahui sumber suara tersebut ternyata dari seorang bayi, Ponidin langsung mencari pertolongan kepada seorang Ibu Rumah Tangga yang bekerja sebagai pedagang, yakni Ibu Ajun.

Akhirnya, Ponidin dan Ajun kembali melihat bayi tersebut yang hanya dilapisi dengan sehelai jaket berwarna hitam.

Saat ditemukan, bayi perempuan itu tidak mengenakan pakaian ataupun sarung, seperti yang biasa terlihat pada bayi umumnya.

Selain itu, sekujur tubuh bayi juga terlihat bercakan darah dengan kondisi ari-ari yang masih menempel dan belum dipotong.

"Tidak lama setelah itu langsung ramai warga yang melihat, karena posisinya menjelang adzan Maghrib," terang Budi.

"Selanjutnya Ibu Ajun dan warga yang lain langsung membawa bayi itu ke bidan terdekat yang jaraknya sekitar 500 meter, agar segera mendapat perawatan," imbuhnya. 

Penulis: Dian Anditya/Gilbert Sem Sandro

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved