Wirausaha
Generasi Z dan Millenial di Asia Pasifik Ingin Menjadi Pengusaha Bidang Kuliner dan Fesyen
Survei menunjukkan bahwa hampir 9 dari 10 (87 persen) responden percaya bahwa usia terbaik untuk memulai bisnis di bawah 40 tahun.
Penulis: Lilis Setyaningsih | Editor: Intan UngalingDian
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Kalangan muda masa kini yang disebut generasi Z dan milenial di Asia Pasifik kebanyakan bercita-cita ingin menjadi entrepreneur alias pengusaha.
Jadi dokter, guru, atau pegawai negeri sipil, tak lagi ada dalam benak kaum muda ini.
Survei dari Herbalife Nutrition (NYSE: HLF) bertema '2021 Asia Pacific Young Entrepreneurs Survey' menunjukkan, 72 persen Generasi Z dan Milenial di Asia Pasifik bercita-cita memiliki bisnis sendiri.
Survei menunjukkan bahwa hampir 9 dari 10 (87 persen) responden percaya bahwa usia terbaik untuk memulai bisnis di bawah 40 tahun.
Rata-rata usia terbaik diidentifikasi pada usia 27 tahun.
Herbalife Nutrition saat melakukan survei melibatkan 4.093 orang dari kelompok Generasi Z dan Milenial (berusia 18 – 40).
Survei itu untuk mengetahui tren kewirausahaan di delapan negara yaitu Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam.
Baca juga: Nia Anggia Ditalak Cerai Jonathan Kreleger Akibat Tolak Ajakan Tinggal di Belanda
Baca juga: Tina Toon Digugat Rp 10,7 Miliar Gara-gara Nyanyikan Lagu Bintang
Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi mengatakan, semangat tinggi berwirausaha di kalangan masyarakat Indonesia cukup menggembirakan.
Survei menghadirkan temuan-temuan yang dapat menjadi wawasan baru tentang persepsi dan sikap memulai berwirausaha.
Banyak calon pengusaha didorong mengikuti passion-nya dan keinginan untuk perubahan karier.
Mereka juga melihat masa muda sebagai peluang, terutama dalam hal beradaptasi dengan teknologi dan memiliki ide-ide segar
Mayoritas reponden di Indonesia (66 persen) belum memiliki usaha dan bercita-cita untuk memulai atau membuka usaha sendiri.
Apabila mereka membuka usaha sendiri, sebanyak (45 persen) responden Indonesia lebih dimotivasi oleh keinginan untuk perubahan karier.
Sebanyak (30 persen) responden percaya dengan memulai berwirausaha akan berpeluang lebih sukses.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 28 Agustus 2021: Dosis Pertama 61.222.258, Suntikan Kedua 34.702.821
Baca juga: 10 Makanan Khas Daerah Tangerang yang Wajib Dicicipi Saat Traveling
Sedangkan 87 persen responden di Asia Pasifik berpendapat bahwa waktu terbaik untuk memulai bisnis adalah ketika mereka masih berusia di bawah 40 tahun.
Rata-rata usia prima untuk memulai bisnis pada usia 27 tahun.
Selain itu, 54 persen responden percaya bahwa usia mereka akan membantu peluang kesuksesan bisnis karena alasan berikut:
* Lebih mudah dalam beradaptasi dengan teknologi baru (61 persen)
* Lebih cenderung menerima teknologi baru (51 persen)
* Memiliki ide segar yang belum dijelajahi (44 persen)
Baca juga: Viral Mural RIP Keadilan di Tepi Kali Bayur Dihapus Asal , Masih Menyisakan Mural yang Lain
Baca juga: Awal September, Disdikbud Kota Tangsel Bakal Kembali Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Jenis usaha
Untuk jenis usaha yang paling diminati di Asia Pasifik (50 persen) responden tertarik membuka usaha jasa makanan (50 persen) dan memilih untuk membuka usaha fesyen (32 persen).
Sedangkan ketika ditanya terkait tantangan yang dihadapi ketika memulai usaha, (47 persen) responden di Indonesia mengatakan, biaya awal memulai membuka usaha sendiri.
Untuk responden yang telah memulai bisnis sendiri, 69 persen percaya bahwa tambahan modal keuangan.
Sebanyak 57 persen responden lebih banyak mendapatkan pelatihan akan membantu menjadi lebih sukses dalam bisnis.
Baca juga: Update Lukisan Mural RIP Keadilan di Kali Bayu Periuk, Sama Nasibnya dengan Jokowi 404 Not Found
Baca juga: Lowongan Kerja Tangerang untuk Lulusan SMK Jurusan Tehnik, Simak Persyaratannya di Sini
Lebih dari separuh responden di Asia Pasifik menyatakan bahwa saat ini mereka berlindung di pekerjaan saat ini karena pandemi Covid-19.
Sebanyak 77 persen responden terkadang kewalahan untuk memulai bisnis. Sekitar satu dari tiga yang memiliki bisnis selama pandemi Covid-19 harus menutupnya.
Selama tahun 2020, Covid-19 berdampak pada generasi muda untuk memulai usaha sendiri dengan mengayuh pekerjaan saat ini dan mengambil lebih sedikit risiko.