Kabinet Jokowi
ISU Reshuffle Kabinet Menguat Usai PAN Gabung Koalisi, 7 Kementerian Ini Dikabarkan Bakal Kena Imbas
Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi pendukung pemerintah, semakin menguatkan isu reshuffle kabinet.
Sedangkan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, partainya menyerahkan sepenuhnya masalah reshuffle kepada Presiden.
"Kalau bicara reshuffle saya sudah berulang-ulang bahwa itu hak prerogatif dari Presiden."
"Dan kami tidak mau berandai-andai, dan semua kita serahkan kepada Presiden," cetus Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Mahfud MD: Jual Beli Pasal Bisa Terjadi, Hakim Tidak Boleh Dibelenggu Undang-undang
Kader Gerindra lainnya, Arief Poyuono, secara gamblang menyatakan PAN harus masuk dalam kabinet, sehingga reshuffle harus dilakukan.
Apalagi menurutnya, PAN memiliki kader-kader mumpuni yang bisa membantu pemerintahan menghadapi dampak Covid-19.
"Kalau untuk reshuffle kabinet memang wajib dilakukan oleh Jokowi."
Baca juga: Sakit Usai Ditangkap, Yahya Waloni Dirawat di RS Polri Kramatjati
"Karena kader PAN harus bisa masuk dalam kabinet dengan telah bergabungnya ke koalisi," ulas Arief, ketika dihubungi.
Arief menyatakan ada baiknya Presiden mengangkat menteri yang telah disetujui oleh partai politik lain yang tergabung dalam koalisi.
Meski demikian, dia menyebut Gerindra menyerahkan semuanya kepada Jokowi.
Baca juga: PAN Gabung Pemerintah, PKS: Jangan Jadi Koalisi Obesitas tapi Lamban dan Minim Inisiatif
"Sebaiknya Jokowi mengangkat menteri-menterinya yang di-approve oleh parpol koalisi."
"Kalau diambil dari profesional ya harusnya mendapatkan approval dari parpol."
"Agar semua program pemerintah bisa berjalan selaras dengan dukungan parpol, baik di luar maupun di parlemen."
"Kalau Gerindra kayaknya sih santai saja, terserah dengan Jokowi saja," tutur Arief. (Vincentius Jyestha)