Virus Corona

Kangen Suasana Belajar di Sekolah, Pelajar SMPN 4 Kota Tangsel Ikuti Simulasi PTM di Sekolah

Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut para peserta didik kembali duduk di ruang kelas menerima pelajaran dari guru di sekolah.

Penulis: Rizki Amana | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Rizki Amana
Pelajar sedang melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di SMPN 4 Kota Tangerang Selatan, Selasa (31/8/2021). 

TRIBUNTANGERANG.COM, PAMULANG - Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah akan kembali digelar di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Berbagai persiapan pun dilakukan untuk menyambut para peserta didik kembali duduk di ruang kelas menerima pelajaran dari guru-guru di sekolah.

Seperti di SMPN 11 Kota Tangsel, di Komplek Pamulang Permai, Pamulang, Kota Tangsel,  mengadakan simulasi PTM di Sekolah.

Simulasi PTM itu bersama puluhan pelajar yang menjadi peserta simulasi.

Nadira (12)- siswa kelas VIII SMPN 11 Kota Tangsel mengaku senang mengikuti Kegiatan simulasi PTM tersebut. 

Pasalnya, dia baru pertama kali berkenalan dengan teman sekelasnya sejak dinyatakan naik kelas VIII di SMPN 11 Kota Tangsel.

Baca juga: DAFTAR Lengkap PPKM di Jawa-Bali, Jakarta, Jawa Barat, dan Banten Nihil Level 4

Baca juga: IKEA Mengajak Pelanggan Terapkan Gaya Hidup Sehat dalam Sajian Menu Terbaru Berbahan Nabati

"Seru terus juga ketemu teman-teman kenalan di kelas baru, baru masuk pertama kali," kata Nadira kepada Tribuntangerang.com di SMPN 11 Kota Tangsel, Pamulang, Selasa (31/8/2021).

Selain itu, dia menyambut baik rencana PTM di sekolah yang digelar Pemerintah Kota Tangsel dalam beberapa waktu ke depan.

Alasannya, setelah setahun lebih dia menahan rasa rindu beraktivitas di lingkungan sekolah.

Tahun 2020 lalu, kegiatan belajar mengajar secara tatap muka ditangguhkan karena pandemi Covid-19 dan siswa belajar dari rumah masing-masing.

"Agak susah juga kalau secara daring, materi ya susah dipahamin. Terus juga kangen sama teman-teman, sama guru, ingin kayak dulu lagi di sekolah," ujarnya.

Baca juga: Ashanty Bahagia Bakal Dapat Cucu Perempuan dari Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar

Baca juga: David Noah Diminta Lina Yunita Bayar Kontan Utang Rp 1,15 Miliar

Senada dengan Nadira, Adim Fatah Nurhayu-siswa kelas VIII SMPN 4 Tangsel turut berbahagia saat mengikuti jalannya PTM tersebut.

Adim jadi bisa bertemu kembali dengan teman sebayanya sembari melakoni kegiatan belajar mengajar secara tatap muka.

"Senang dapat ketemu teman-teman dan guru, bisa kembali tatap muka," kata Adim.

Menurut Adim, kembali ke sekolah dapat bercanda ria bersama teman sebayanya serta memahami materi pelajaran yang diberikan guru di ruang kelas.

Sedangkan sejak ditangguhkannya kegiatan belajar mengajar, dia  kerap menuntaskan pekerjaan rumah hanya seorang diri.

"Sambil bermain, belajar kerjain tugas kelompok bareng-bareng. Kalau daring sendiri ngerjainnya," kata Adim.

Baca juga: Kemenkes Ungkap 4 Pertimbangan Vaksinasi Booster akan Dimulai Awal 2022

Baca juga: Perpanjang PPKM Hingga 6 September, Jokowi: Kita Harus Bersama Menjaga Kasus Covid-19 Tak Naik Lagi

Teknis PTM

Sementara itu, sejumlah daerah mulai menggelar pembelajaraan tatap muka (PTM)  di sekolah saat pandemi Covid-19 ini mulai menurun.

Begitu pun di Provinsi Banten mulai menggelar simulasi PTM di sekolah. 

Provinsi Banten tengah melakukan berbagai persiapan. Dalam waktu dekat ini pembelajaran tatap muka akan diberlakukan di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Banten Tabrani mengatakan, PTM di sekolah akan dimulai pada awal September ini.

"Rencana September ini, kami masih menunggu rekomendasi dari Satgas Covid-19," ujar Tabrani kepada Tribuntangerang.com, Selasa (31/8/2021).

Baca juga: Pertimbangan Pemkot Tangsel Menunda PTM di Sekolah hingga Pertengahan September

Baca juga: Kartu Vaksinasi Covid-19 Tak Jadi Syarat Bagi Pelajar di Kota Tangsel Ikut Kegiatan PTM di Sekolah

Tabrani menambahkan, sekolah di Banten sudah siap menggelar pembelajaran tatap muka. Namun untuk penerapannya dilakukan secara terbatas.

"Dilaksanakan secara terbatas, bisa 50 persen secara bergantian," ucapnya.

Dia mengatakan, pembelajaran tatap muka harus diiringi protokol kesehatan ketat. Seperti menggunakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan lain sebagainya.

"Pengaturan teknis diserahkan ke sekolah," kata Tabrani. 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved